BNPB Catat Banjir dan Karhutla Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia pada Pertengahan Juni 2025

BPBD Kabupaten Sinjai mendistribusikan logistik kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan pada Jumat (13/6). Sumber foto: BPBD Kabupaten Sinjai.
BPBD Kabupaten Sinjai mendistribusikan logistik kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan pada Jumat (13/6). Sumber foto: BPBD Kabupaten Sinjai.

Faktakalbar.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah bencana alam terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada pekan kedua Juni 2025, yang mayoritas disebabkan oleh faktor hidrometeorologi.

Laporan terkini dihimpun hingga Sabtu (14/6) pukul 07.00 WIB.

Banjir di Halmahera Selatan Telan Korban Jiwa

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada Jumat siang (13/6), menyebabkan banjir di dua desa di Kecamatan Obi Selatan.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Bencana di Beberapa Daerah, BNPB Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan

“Satu warga dilaporkan meninggal dunia dan 70 kepala keluarga terdampak,” ujar BNPB dalam keterangan resminya.

Dua KK di antaranya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Ketinggian air tercatat antara 40 hingga 70 cm.

Banjir Barito Selatan Mulai Surut

Banjir juga melanda Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, sejak 10 Juni lalu dan mulai surut pada Jumat (13/6).

Sebanyak 6 desa di 1 kecamatan terdampak banjir dengan total korban 2.301 KK atau 6.946 jiwa.

BPBD melaporkan kerusakan meliputi 1.212 rumah, 27 tempat ibadah, 26 fasilitas pendidikan, 10 fasilitas kesehatan, dan 5 fasilitas umum. Sekitar 720 hektar lahan pertanian juga terendam.

Ketinggian air saat kejadian mencapai 50 hingga 103 cm.

Sinjai Sulawesi Selatan Sempat Terendam

Banjir juga melanda 7 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Kamis (12/6) pagi.

Namun, banjir sudah surut pada hari yang sama.

Baca Juga: BNPB: Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana di Sejumlah Wilayah Indonesia

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Sebanyak 60 KK (271 jiwa) terdampak, dengan kerusakan mencakup 60 rumah, 3 fasilitas pendidikan, 9 perkantoran, 9 hektar lahan sawah, dan beberapa ruas jalan.

Banjir di Malaka, Sungai Meluap

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, banjir terjadi di 12 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Malaka, Jumat (13/6) dini hari.

Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Motadelek dan Lamea akibat hujan deras. Data sementara menyebutkan 200 KK (610 jiwa) terdampak.

“Banjir dilaporkan sudah surut pada Sabtu (14/6),” ungkap BNPB.

Baca Juga: BNPB: Waspadai Cuaca Ekstrem, Banjir dan Karhutla Ancam Banyak Daerah

Karhutla di Karo dan Bener Meriah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di dua wilayah berbeda. Di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, karhutla teridentifikasi pada dua desa di Kecamatan Barusjahe dan Merek sejak Kamis (12/6).

“Titik api telah dikendalikan sepenuhnya,” ujar BPBD setempat. Luasan lahan terdampak masih dalam proses pendataan.

Sementara di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, api yang membakar lahan di Gampong Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo juga berhasil dipadamkan pada Jumat (13/6). Dua hektar lahan dilaporkan hangus terbakar.

Gerakan Tanah Ancam Kampung di Purwakarta

Gerakan tanah terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sejak 20 April lalu dan masih berlanjut hingga pertengahan Juni.

“Tiga kampung yang berpotensi terisolasi adalah Cihampelas, Telaga Randiah, dan Cigintung,” sebut BNPB.

Baca Juga: Sejumlah Bencana Terjadi dalam 24 Jam, BNPB Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

Hingga Jumat (13/6), total 81 KK (254 jiwa) terdampak dan 75 KK (236 jiwa) telah mengungsi. Jumlah rumah terdampak mencapai 72 unit.

BNPB Imbau Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi bencana.

“Meskipun saat ini memasuki musim peralihan, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia,” tegas BNPB.

Wilayah dengan potensi karhutla tinggi hingga Sabtu (15/6) terpantau di Provinsi Aceh, Riau, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

“Pencegahan dini lebih efektif daripada pemadaman ketika api sudah meluas,” tutup BNPB.

Baca Juga: BNPB: Waspadai Cuaca Ekstrem, Banjir dan Karhutla Ancam Banyak Daerah

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements