Faktakalbar.id, PONTIANAK – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah, resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu tiga tahun delapan bulan. Ia diwisuda dalam prosesi Program Doktor di Auditorium Universitas Tanjungpura (Untan), Jumat (23/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Amirullah membagikan pengalamannya menempuh pendidikan S3 sambil tetap aktif menjalankan tugas sebagai pejabat pemerintahan.
“Menempuh pendidikan S3 sambil bekerja sebagai aparatur negara tentu bukan hal mudah. Kuncinya ada pada seni membagi waktu dan menjaga konsistensi,” ungkap Amirullah.
Baca Juga: Sekda Pontianak: Kota Alami Deflasi 0,11 Persen, Pemkot Gelar Operasi Pasar Murah
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik dan kemampuan manajemen waktu yang baik, terutama saat harus menyesuaikan jadwal dengan dosen pembimbing dan penguji.
“Kondisi tubuh harus tetap fit agar dapat menjalani keduanya dengan maksimal. Tantangan lain adalah menyatukan jadwal dengan dosen pembimbing dan penguji, yang membutuhkan seni tersendiri,” tambahnya.
Dalam proses studinya, Amirullah melalui enam tahapan akademik, mulai dari perkuliahan hingga ujian terbuka. Ia menekankan bahwa keberhasilan menyelesaikan program doktoral tak lepas dari peran kerja sama tim.
“Saya sangat terbantu dengan kebersamaan dalam tim. Diskusi rutin dan saling mendukung menjadi kunci percepatan penyelesaian studi,” jelasnya.
Amirullah juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada keluarganya atas dukungan moral dan spiritual yang diberikan.
“Tanpa dukungan istri, anak-anak, dan cucu, saya rasa tidak mungkin bisa menyelesaikan pendidikan ini,” ucapnya haru.
Disertasi yang ditulis Amirullah menyoroti pengaruh perilaku opportunistik terhadap kinerja ekonomi di Kalimantan Barat, dengan fokus pada analisis keuangan daerah dari 14 kabupaten/kota. Ia menemukan adanya korelasi antara dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dan pendapatan asli daerah (PAD) dengan pola belanja pemerintah.
“Hasil penelitian saya menunjukkan bahwa DAU, DAK, serta pendapatan daerah memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku opportunistik dalam penyusunan anggaran. Ini tercermin dari perubahan belanja modal, belanja hibah, dan PAD,” paparnya.
Menurutnya, optimalisasi belanja modal dan pengelolaan anggaran yang efektif dapat meningkatkan kinerja ekonomi daerah secara signifikan.
Amirullah juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak agar senantiasa meningkatkan kapasitas diri melalui pendidikan.
“Belajar adalah proses seumur hidup. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, baik untuk diri sendiri maupun untuk kemajuan daerah. Mari terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri,” tutupnya.
Dengan pencapaian ini, Amirullah menjadi contoh nyata bahwa komitmen terhadap pendidikan dapat berjalan seiring dengan tugas pengabdian kepada masyarakat dan negara. (ra/prokopim)
Baca Juga: Krisantus Resmi Lantik DPW Gekrafs Kalbar, Harapkan Dapat Kembangkan Sumber Daya Kalimantan Barat
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id