Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Alam di Indonesia: Upaya Penanganan dari BNPB dan Pemerintah Daerah

Tim BPBD Kab Semarang melakukan pendataan kerusakan bangunan, Selasa (6/5). Sumber foto: BPBD Kab Semarang
Tim BPBD Kab Semarang melakukan pendataan kerusakan bangunan, Selasa (6/5). Sumber foto: BPBD Kab Semarang

Faktakalbar.id, NASIONAL – Indonesia baru-baru ini menghadapi sejumlah bencana alam, termasuk angin kencang, hujan deras, dan banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah terus berupaya menangani dan memulihkan dampak bencana yang terjadi. Berikut adalah perkembangan terbaru mengenai dampak bencana di beberapa wilayah di Indonesia.

Bencana di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Pada Selasa, (6/5/2025), hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, tepatnya pukul 15.25 WIB. Akibat kejadian ini, sejumlah rumah warga di dua kecamatan, yaitu Pangalengan dan Kutawaringin, mengalami kerusakan.

Di Kecamatan Pangalengan, Desa Lamajang menjadi yang paling terdampak, sedangkan di Kecamatan Kutawaringin, Desa Jatisari juga mengalami kerusakan. Sebanyak 5 Kepala Keluarga (KK) atau 12 jiwa terdampak, dengan satu keluarga terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat. Kerusakan materiil mencakup 2 unit rumah rusak berat dan 3 unit rumah rusak ringan.

Baca Juga: Banjir dan Karhutla Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia, BNPB Minta Pemerintah Daerah Tingkatkan Kesiapsiagaan

BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan pendataan dan koordinasi untuk penanganan darurat dan pemulihan pascabencana. Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana lainnya.

Kabupaten Bandung telah menetapkan status Siaga Darurat untuk penanggulangan bencana, termasuk potensi banjir, longsor, dan angin kencang, yang berlaku hingga (31/5/2025).

Bencana di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Pada hari yang sama, Selasa, (6/5/2025), angin puting beliung melanda Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian ini menyebabkan pohon tumbang dan menutup akses jalan, serta merusak rumah-rumah warga.

Bencana ini berdampak pada enam desa di Kecamatan Suruh, dengan lima KK terdampak, yang terdiri dari 4 KK di Desa Medayu dan 1 KK di Desa Gunung Tumpeng. Kerusakan materiil termasuk 5 unit rumah rusak ringan, 1 warung rusak ringan, dan 1 gudang penggilingan padi rusak berat.

Satgas BPBD Kabupaten Semarang telah melakukan asesmen lapangan dan membersihkan pohon-pohon yang menghalangi jalan. Saat ini, wilayah tersebut telah kembali kondusif, dan pembersihan jalan selesai dilakukan.

Baca Juga: BNPB Catat Banjir dan Gempa di Sulawesi, Masyarakat Diminta Siaga

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements