Banjir Bandang Pegunungan Arfak: Tim Gabungan Cari Korban di Medan Ekstrem

Kondisi pasca banjir bandang di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, pada Sabtu, (17/5). Dok. Faktakalbar.id
Kondisi pasca banjir bandang di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, pada Sabtu, (17/5). Dok. Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, NASIONAL – Tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban banjir bandang yang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak. Hingga Jumat (23/5), sebanyak 15 korban meninggal dunia telah ditemukan. Sementara itu, 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh BPBD, Basarnas, TNI/Polri, serta warga setempat.

Peristiwa banjir bandang terjadi pada Jumat malam (16/5), sekitar pukul 21.00 WIT, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama hampir tujuh jam sejak pukul 13.00 WIT. Aliran air yang sangat deras menghantam kawasan camp milik para penambang emas tradisional. Tenda serta peralatan mereka tersapu arus, menyebabkan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Banjir Bandang di Pegunungan Arfak Tewaskan 1 Orang, 19 Masih Hilang

Proses evakuasi korban dilakukan secara bertahap. Satu korban ditemukan pada Minggu (18/5), lima orang pada Senin (19/5), tiga orang pada Selasa (20/5), dan lima lainnya pada Rabu (21/5). Dari total korban meninggal, delapan orang sudah berhasil diidentifikasi. Sisanya masih dalam proses identifikasi dan saat ini dibawa menuju RS Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.

Satu orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, Erik (25 tahun), kini telah dipastikan selamat dan berada di Kampung Kenyum.

Meski tidak ada laporan kerusakan material atau pengungsian, pencarian korban menghadapi tantangan besar. Medan terjal, cuaca yang tidak menentu, arus sungai yang deras, hingga minimnya alat komunikasi menjadi hambatan serius. Selain itu, suhu dingin di malam hari turut mempengaruhi stamina petugas di lapangan.

“Situasi di lapangan sangat sulit. Kami menghadapi cuaca buruk, akses terbatas, dan alat yang belum memadai,” ujar salah satu petugas BPBD di lokasi kejadian.

Sejumlah kebutuhan mendesak telah diidentifikasi untuk mempercepat evakuasi, di antaranya makanan dan minuman untuk petugas, alat komunikasi dan penerangan, alat pelindung diri (APD), perlengkapan tidur, kendaraan operasional, ambulans jenazah, bahan bakar, serta alat berat.

Baca Juga: Dua Korban Meninggal Tertimbun Longsor

BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak bersama semua pihak terkait terus meningkatkan koordinasi untuk memastikan penanganan darurat berjalan lancar.

Sementara itu, BNPB mengimbau agar seluruh personel yang terlibat tetap mengutamakan keselamatan selama proses evakuasi. “Kami minta masyarakat tidak menyebarkan informasi atau foto korban yang belum terverifikasi. Dukung proses pencarian dengan memberikan akses dan informasi yang dibutuhkan,” jelas perwakilan BNPB.

Upaya pencarian korban banjir bandang Kampung Jim terus berlanjut demi menemukan seluruh korban dan memastikan tidak ada lagi yang tertinggal.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements