JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) memaparkan berbagai beban masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia saat ini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Jakarta, Senin (20/1/2025). Permasalahan ini mencakup seluruh siklus kehidupan, mulai dari bayi hingga lansia.
Berdasarkan data yang disampaikan, berikut permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia:
1. Bayi dan Balita: Stunting mencapai 21,5%.
2. Anak Sekolah dan Remaja:
– Anemia pada 15,6%.
– Gangguan jiwa sebanyak 34,9%.
3. Dewasa dan Lansia:
– Obesitas mencapai 23,4%.
– Hipertensi sebesar 30,8%.
– Penyakit gula darah sebesar 24,3%.
BGS juga mengungkapkan bahwa hanya 39,8% penduduk Indonesia yang sudah menjalani skrining penyakit tidak menular, sedangkan 60,2% sisanya belum pernah melakukannya. Selain itu, sebagian besar penduduk usia di atas 20 tahun tidak rutin memeriksa kesehatan mereka, seperti:
1. 80,82% tidak pernah mengukur lingkar perut.
2. 62,6% tidak memeriksa gula darah.
3. 61,6% tidak memeriksa kolesterol.
4. 36,61% tidak memantau berat badan.
5. 32,6% tidak mengukur tekanan darah.
BGS menyoroti pola hidup yang kurang memprioritaskan kesehatan sebagai salah satu penyebab utama masyarakat Indonesia meninggal di usia muda. Ia menyebutkan bahwa gula darah tinggi, meskipun tidak berbahaya dalam waktu singkat, dapat memicu penyakit serius seperti gagal ginjal, stroke, dan serangan jantung.