Pengembangan Kasus
Perkara ini bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah (sekarang BTP Kelas I Semarang).
Awalnya, KPK menetapkan 10 orang tersangka. Namun, seiring berjalannya penyidikan, jumlah tersangka bertambah signifikan.
Hingga 15 Desember 2025, KPK tercatat telah menetapkan dan menahan 20 orang tersangka perorangan serta menetapkan dua korporasi sebagai tersangka korupsi korporasi.
Baca Juga: Mantan Menag Yaqut Cholil Kembali Dipanggil KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi Haji 2024
Fokus penyidikan menyasar dugaan pengaturan pemenang lelang dalam berbagai proyek strategis.
Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan jalur ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso, jalur kereta api di Makassar (Sulawesi Selatan), empat proyek konstruksi dan supervisi di Lampegan Cianjur (Jawa Barat), serta perbaikan perlintasan sebidang Jawa-Sumatera.
Modus operandi yang didalami penyidik adalah adanya rekayasa administrasi hingga penentuan pemenang tender yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu demi keuntungan pribadi atau kelompok.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















