Jamnas Berakhir,Kak Budi Waseso Ingin 8000 Penggalang Jadi Pemimpin Bangsa

Kak Budi Waseso berbahagia bersama para peserta Jambore Nasional usai penutupan kegiatan kemaren (fotopusinfo kwarnas)

JAKARTA— Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur yang diikuti 8.042 pramuka penggalang dari seluruh Indonesia, berakhir pada Sabtu sore, 20 Agustus 2022. Penutupan dilakukan oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Kak Budi Waseso. Adik-adik pramuka berusia 11-15 tahun ini telah berkemah sejak 12 Agustus 2022.

Dari rilis Kwarnas, Kak Budi Waseso berharap persaudaraan di kalangan peserta Jamnas akan terus berlangsung sehingga mereka dapat memupuk jiwa persatuan dan kesatuan yang berlandaskan Pancasila yang tetap memegang teguh Bhinneka Tunggal lka dan NKRI. “Agar Indonesia dimasa depan dapat menjadi bangsa yang lebih besar, maju, sejahtera, damai, dan bersahabat,” kata Kak Budi dalam sambutannya.

Kita semua dapat bersaudara, ujar Kak Budi, tanpa memandang perbedaan suku, ras dan agama, antar golongan dan perbedaan lainnya. Termasuk juga dengan pramuka penggalang yang berkebutuhan khusus kita dapat saling membantu dan menjalin persaudaraan yang setara maupun sederajat. Ada 66 pramuka yang memiliki kekhususan yaitu tuna netra, tuna daksa, tuna rungu dan tuna grahita yang ikut serta.

Peserta Jamnas lainnya berasal dari Gugus Depan yang berpangkalan di KBRI/ KJRI yaitu dari Kuala Lumpur 15 orang, Davao (Filipina) 12 orang dan dari NSO yaitu dari Persekutuan Pengakap Malaysia 21 orang dan dari UK Muslim Scout Fellowship (4 orang putri). Selain itu hadir perwakilan dari WOSM, APR dan World Scout Foundation, National Scot Organization of Thailand dan Korea Scout Association.

Setelah berkemah selama lebih dari satu pekan, tercipta keakraban di antara para peserta. Banyak yang merasa sedih, karena harus berpisah di akhir Jamnas. Namun perpisahan ini bukan berakhir sampai disini, ujar Kak Budi Waseso, tetapi tetap dapat dilanjutkan dengan berkomunikasi baik melalui media social maupun betatap muka secara langsung. Menurutnya, dengan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman serta tambahan wawasan yang diterima selama Jamnas, dapat dijadikan sebagai bekal untuk kehidupan di masa yang akan datang.