HATTAY– Tim Kemanusiaan Indonesia yang terdiri dari BNPB dan emergency medical team (EMT) melakukan persiapan untuk pengaktifan pelayanan medis kepada warga terdampak gempa M7,8 Turkiye pada Selasa (14/2). Tim didampingi Dubes RI untuk Turkiye, Lalu Muhammad Iqbal.
EMT yang seluruhnya terdiri dari 119 personel gabungan melakukan survei lokasi dan _unloading_perlengkapan dan peralatan di Hassa, Provinsi Hatay. Selanjutnya para personel mendirikan tenda rumah sakit lapangan di wilayah itu. Pendirian fasilitas medis ini membutuhkan suplai air dan listrik.
Sebelum melihat di lapangan, tim bergerak menuju AFAD atau badan penanggulangan bencana Turkiye untuk mendapatkan rekomendasi. “Dari AFAD dan pemerintah daerah setempat, pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari mereka,” ujar Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra.
Pembagian personel telah dilakukan sesuai dengan keahlian personel EMT. Rumah sakit lapangan juga didukung dengan pelayanan bergerak untuk menjangkau warga yang sakit.
Kualifikasi EMT tipe 2 di bawah Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini didukung oleh dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker hingga petugas dapur umum. EMT ditunjang juga dengan peralatan, perlengkapan dan obat-obatan.
“EMT ini didukung para personel dari berbagai organisasi atau institusi seperti Puskris Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, PAEI, PMI, MDMC, Dompet Dhuafa,” ujar Bambang yang juga Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia.
Selain itu, Bambang menambahkan EMT ini beranggotakan dokter-dokter dari berbagai ikatan atau perhimpunan profesi di Indonesia, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Ahli Bedah Ortophaedi Indonesia (PABOI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin).
Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id