Pemilu Amerika Serikat memasuki babak baru setelah Presiden Joe Biden memutuskan untuk mengakhiri kampanye Pilpres sebagai calon petahana dan mengalihkan dukungannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Biden menyatakan bahwa meskipun ingin mencalonkan diri kembali, pengunduran dirinya adalah demi kepentingan partai dan negara. Langkah ini menjadikan Biden capres petahana pertama yang mundur dalam 56 tahun terakhir, sejak Lyndon Johnson.
Donald Trump, calon dari Partai Republik, segera merespons keputusan Biden. Dalam sebuah postingan di Sosial Medianya, Trump menyebut Biden tidak layak menjabat sebagai presiden dan menilai pengunduran diri tersebut sebagai bukti kelemahan Biden. “Joe Biden tidak layak untuk mencalonkan diri, apalagi menjabat sebagai Presiden,” tulis Trump.
Sebelumnya, Biden sempat menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dari bursa capres dan berjanji melanjutkan kampanye. Namun, sejumlah analis memprediksi bahwa keputusan mendadak ini berkaitan dengan masalah kesehatan yang dialami Biden, merujuk pada penampilannya yang sering tersendat dalam debat terbuka bulan lalu.
Tidak hanya Biden, Trump juga menjadi sorotan publik setelah insiden penembakan saat kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli 2024. Trump terluka di bagian telinga kanan, dan kejadian ini menarik simpati para pendukungnya yang menunjukkan dukungan dengan mengenakan kapas di telinga kanan mereka.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id