Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Makanan yang diolah dengan cara direbus atau dikukus, seperti ubi, singkong, dan kentang, kini menjadi pilihan populer.
Terutama di kalangan Gen Z, makanan ini dianggap lebih sehat, rendah lemak, dan mampu mempertahankan nutrisi.
Namun, ada satu kekurangan mendasar: dibandingkan dengan gorengan, makanan kukusan dan rebusan memiliki masa simpan yang jauh lebih singkat dan cepat basi.
Menurut spesialis gizi klinik, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar air.
Minyak dalam gorengan bertindak sebagai pengawet alami.
Selain itu, minyak juga mengurangi kadar air pada makanan yang digoreng.
Sebaliknya, makanan kukusan justru memiliki kadar air yang tinggi.
Baca Juga: 5 Alternatif Nasi untuk Sarapan yang Mengenyangkan dan Aman bagi Penderita Asam Lambung
Kadar air tinggi inilah yang memudahkan perkembangan bakteri, jamur, atau ragi.
“Kukusan punya kadar air tinggi yang memudahkan bakteri, jamur, atau ragi berkembang biak,” katanya seperti dilansir Detik, Kamis (13/11).
Oleh karena itu, bagi penggemar camilan sehat, sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda pembusukan pada makanan kukus.
Tanda-tanda Makanan Kukus Cepat Basi biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari di suhu ruang, atau bisa lebih lama jika disimpan di kulkas.
5 Tanda Umbi Kukus Basi dan Potensi Keracunan
Dr. Ardian mengingatkan agar masyarakat segera membuang makanan yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan.
Jika dikonsumsi, makanan tersebut berpotensi menandakan kontaminasi bakteri berbahaya seperti Salmonella atau E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan (food poisoning).
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















