“Jangan biarkan dokumen pribadi terbuka, jangan asal membagikan informasi. Dunia digital tidak hanya soal koneksi, tapi juga soal kewaspadaan,” pesan Toni.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Branch Sales IM3 Pontianak, Muhammad Ayatullah, turut membenarkan tingginya ancaman siber di Kalbar. Ia mengungkapkan data mengejutkan bahwa sekitar 65 persen masyarakat menjadi target penipuan digital setiap minggunya.
“Semua orang sekarang pakai handphone, disitulah pelaku masuk mencuri data pribadi seperti NIK hingga informasi perbankan. Banyak korban baru sadar setelah datanya dipakai untuk pinjol,” ungkap Ayatullah.
Sinergi antara sektor perbankan dan telekomunikasi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat bahwa kejahatan digital adalah ancaman nyata yang bisa menyerang siapa saja yang lengah dalam menjaga kerahasiaan datanya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
