Rutin mengonsumsi salak dalam porsi wajar dipercaya baik untuk menjaga daya ingat dan kesehatan otak.
3. Mengatur Masalah Pencernaan (Bukan Bikin Sembelit)
Ini adalah mitos yang perlu diluruskan.
Salak sering dituduh menyebabkan sembelit karena rasa “sepat” dari zat tanin.
Memang benar, tanin dalam jumlah banyak bisa menghambat pergerakan usus.
Namun, salak juga kaya akan serat dan pektin.
Jika Anda mengonsumsi salak yang sudah matang (manis dan tidak sepat), serat di dalamnya justru sangat baik untuk melancarkan pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama.
Sebaliknya, tanin pada salak yang sedikit sepat justru bisa dimanfaatkan untuk membantu meredakan diare.
4. Sumber Stamina dan Energi
Dibanding mengonsumsi minuman energi atau camilan manis, salak adalah pilihan yang jauh lebih sehat untuk menambah stamina.
Buah ini mengandung karbohidrat kompleks yang diubah tubuh menjadi energi secara bertahap.
Ini membuat energi yang dihasilkan lebih stabil dan tahan lama, tidak seperti gula sederhana yang cepat naik namun juga cepat turun (sugar crash).
Salak adalah camilan sehat yang ideal di sela-sela kesibukan atau sebelum berolahraga ringan.
Baca Juga: 5 Pembelajaran Mengubah Hidup dari ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















