Google menyebut, Spammer sering mengirim pesan kosong untuk memeriksa apakah alamat e-mail yang dipakai pengguna itu valid dan aktif.
Setelah itu, Spammer bakal mengirim pesan Spam yang sebenarnya ke alamat e-mail tersebut.
3. E-mail dengan Isi Pesan Phishing
Selain e-mail kosong, Gmail juga dapat mendeteksi e-mail dengan isi pesan phishing. Pesan phishing bertujuan mengelabui pengguna agar mau membagikan informasi data pribadi.
Contohnya seperti kata sandi, nomor rekening, nomor kartu kredit, dan sebagainya.
Bila terdapat e-mail dengan isi pesan tersebut masuk ke Anda, Gmail bakal menandai dan memasukkannya ke folder Spam sebagai bentuk perlindungan.
4. E-mail dari Pengirim Palsu
Penyebab E-mail Masuk Spam di Gmail juga bisa diakibatkan karena pengirim dideteksi menggunakan alamat palsu (spoofing) untuk mengirim pesan.
Alamat e-mail yang digunakan oleh pengirim ini hampir menyerupai alamat e-mail milik salah satu dari daftar kontak Anda.
Misalnya, jika terdapat alamat email “rudi@gmail.com” di daftar kontak Anda, lalu terdapat pesan masuk dari alamat e-mail yang menyerupainya, “rud1@gmail.com”.
Dengan terdapat pergantian huruf “i” menjadi angka “1”, pesan yang dikirim melalui tiruan alamat e-mail tersebut bakal dideteksi sebagai Spam oleh Gmail.
Baca Juga: Tips Belanja Digital Aman: Jamin Keamanan Transaksi Online dengan 5 Langkah Penting Ini
5. Berhenti Langganan E-mail dari Kanal Tertentu
Beberapa kanal digital, seperti portal berita online, biasanya menyediakan layanan langganan kiriman pesan e-mail secara otomatis ke pengguna.
Namun, saat pengguna memutuskan berhenti berlangganan e-mail dari kanal tersebut, tapi kanal itu tetap saja mengirim pesan secara masif, Gmail bisa mendeteksi dan memasukkannya ke folder Spam.
Memahami lima penyebab ini akan membantu Anda mengelola kotak masuk Gmail dengan lebih baik dan tidak melewatkan pesan penting yang mungkin tersangkut di folder Spam.A
(*Drw)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
