Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Daging hiu menjadi sorotan setelah menu hiu goreng dalam program makan gratis di Ketapang, Kalimantan Barat, menyebabkan keracunan.
Peristiwa ini memunculkan pertanyaan, apakah daging hiu aman untuk dikonsumsi?
Baca Juga: Menu MBG Ikan Hiu Fillet! Diduga Jadi Penyebab Belasan Siswa SD di Ketapang Keracunan
Meskipun di beberapa tempat daging hiu termasuk kearifan lokal, terdapat bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai jika mengonsumsinya.
Berikut enam bahaya utama dari kandungan dalam daging hiu:
1. Kandungan Merkuri Tinggi
Hiu berada di puncak rantai makanan laut.
Mereka memangsa ikan-ikan kecil yang juga mengandung merkuri.
Seiring bertambahnya usia hiu, jumlah merkuri yang terakumulasi dalam tubuhnya juga makin tinggi, sebuah proses yang dikenal sebagai biomagnifikasi.
Kandungan merkuri yang sangat tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, ginjal, dan otak, terutama pada anak-anak.
2. Risiko Beta-Methylamino-L-Alanine (BMAA)
Beberapa penelitian menemukan adanya kandungan neurotoksin bernama BMAA dalam daging hiu, terutama di bagian siripnya.
BMAA telah dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Mengonsumsi daging hiu secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit ini dalam jangka panjang.
3. Amonia yang Mengganggu Kesehatan
Hiu mengeluarkan urea, yang merupakan produk limbah, melalui kulitnya.
Saat hiu mati, urea ini terurai menjadi amonia.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















