“Padahal itu kursi umum, bukan warung. Kita ke sini untuk santai menikmati pemandangan, bukan langsung dipaksa beli. Tindakan seperti itu bikin malas datang,” ucapnya.
Senada, Rafi (27), menyebut keberadaan PKL sah-sah saja selama tidak melanggar aturan.
“Silakan saja berdagang, itu rezeki. Tapi jangan sampai fasilitas umum dikuasai sendiri. Kalau semua pedagang begitu, nanti warga biasa nggak punya ruang lagi,” katanya.
Warga berharap pengawasan kawasan publik seperti waterfront dilakukan rutin agar tetap menjadi ruang yang inklusif, aman, dan ramah untuk semua. (fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















