Dugaan Investasi Bodong WPONE Landak, Korban Ungkap Skema Penipuan

Warga berbondong-bondong mendatangi kantor WPONE di Kabupaten Landak untuk melakukan tuntutan untuk uang mereka dicairkan, Kamis (19/03). Foto: Ist.
Warga berbondong-bondong mendatangi kantor WPONE di Kabupaten Landak untuk melakukan tuntutan untuk uang mereka dicairkan, Kamis (19/03). Foto: Ist.

“Karena saya termasuk mentor mereka, leader mereka, walaupun mereka enggak terlalu di mana dengan saya, saya tetap merasa bertanggung jawab karena mereka di bawah saya. Mereka pun saya daftarkan juga melalui saya. Terus namanya tuh kayak mereka gini mau narik uang yang tersangkutkan mereka laporkan saya juga,” jelasnya.

Kejanggalan semakin terlihat saat para investor berupaya menarik dana pada pertengahan Maret 2025, namun selalu tertunda dengan alasan adanya proses IPO (Initial Public Offering).

Baca juga: Satgas Pangan Polres Ketapang Cek Stok, Harga, dan Takaran Minyakita di Pasar dan Distributor

“Karena waktu itu kan pada saat tanggal 20 Februari sampai 14 Maret katanya ada IPO. IPO tuh kayak apa tuh? Peninjauan kayak mau audi. Audi IPO. Jadi percaya lah tanggal 14 saat ini selesai. Abis itu dia bilang boleh narik tanggal 17 Maret. Disitulah mereka berbondong-bondong tarik 17 Maret,” paparnya.

Namun, harapan untuk menarik uang pupus saat dana yang dijanjikan tak kunjung cair.

“Ternyata di tanggal 17 Maret berlindung narik. 18 Maret enggak keluar. Lalu ada info dari Ibu Yika Monika bahwa harus melakukan verifikasi akun dengan 50 dolar. 50 dolar itu sama dengan 800 ribu,” lanjutnya.

Para korban pun mencoba berbagai cara untuk membuka akses dana mereka, termasuk melakukan verifikasi akun dengan jumlah besar.

“Jadi kami kan gak mungkin verifikasi akun dengan yang 500-500 ribu kan. Kami coba 3 akun besar yang total asetnya ke dalam tuh lebih dari 100 juta. Kondisinya terkunci. Terkunci,” ungkap Rasmalida.

Kasus ini semakin memperkuat dugaan bahwa WPONE merupakan investasi bodong yang didesain untuk menipu masyarakat.

Hingga kini, para korban masih berharap agar uang mereka bisa dikembalikan, sementara pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap para leader dan mentor yang terlibat dalam skema ini.

Hingga berita ini diturunkan, FaktaKalbar.id belum bisa menghubungi pihak WPONE. (amb)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements