“Komponen inti pada Desember mengalami inflasi sebesar 0,17%, yang dalam satu tahun ini komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,26 % (y-to-d/y-on-y Des 24). Sedangkan untuk satu tahun ini komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,56% (y-to-d/y-on-y Des 24), komponen bergejolak pada Desember mengalami inflasi sebesar 2,04%,” terangnya.
Selain itu, Tomsi membeberkan komoditas yang sering menyebabkan inflasi dari bulan Januari-Desember 2024 yakni emas perhiasan, sigaret kretek mesin, kopi bubuk, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan segar.
“Sedangkan komoditas yang sering memberikan deflasi bulanan (Januari-Desember 2024) antara lain cabai merah, tomat, cabai rawit, telur ayam ras, tarif angkutan udara dan daging ayam ras,” tutupnya.
Keberhasilan pengendalian inflasi ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan program yang telah dilakukan. Namun, tantangan ke depan masih cukup besar, terutama dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program pengendalian inflasi.(rfk/*wnd/ica adpim)