Kerusakan material yang dilaporkan mencakup dua rumah, termasuk satu bangunan Joglo Limasan yang roboh, serta kerusakan pada enam titik akses jalan, satu gazebo, dan satu kandang. Tim dari BPBD Kabupaten Bantul, BPBD Provinsi D.I. Yogyakarta, SAR, dan relawan lokal telah dikerahkan untuk melakukan pendataan dan pembersihan puing-puing di lokasi terdampak. Saat ini, kebutuhan mendesak adalah logistik untuk mendukung kerja bakti, termasuk makanan siap saji dan alat kebersihan, guna mempercepat pemulihan wilayah yang terkena dampak.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di musim peralihan dari kemarau ke hujan. Catatan historis kebencanaan BNPB di bulan Oktober dan November menunjukkan peningkatan frekuensi kejadian angin kencang baik yang disertai hujan maupun tidak, yang dapat menimbulkan kerusakan dalam skala medium hingga berat. Diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat selalu memutakhirkan informasi cuaca dari instansi yang berwenang.(rfk/*pusdatin bnpb)