Bantuan Kemanusiaan RI untuk Yaman Tiba di Aden

ADEN – Pesawat yang membawa rombongan delegasi Pemerintah Indonesia berikut bantuan kemanusiaan telah mendarat di landasan pacu Bandara Internasional Aden, Yaman, Selasa (15/10).

 

Setelah menempuh perjalanan 8 jam dari Jakarta ke Fujairah, Uni Emirat Arab, dan melanjutkan perjalanan 3 jam menuju Aden, rombongan tiba pukul 10.30 waktu setempat atau 14.30 WIB. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., bersama rombongan turun dan disambut oleh Menteri Administrasi Lokal Republik Yaman, Husein Abdul Rahman Al-Aghbari beserta jajarannya.

 

Kepala BNPB sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia mengantarkan secara langsung bantuan kemanusiaan dan memastikan bahwa dukungan internasional yang dibawa telah tiba kemudian diserahterimakan dalam kondisi baik. Sebelumnya, bantuan kemanusiaan senilai 15 miliar itu dilepas oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Senin (14/10).

 

Setibanya di Aden, barang bantuan kemanusiaan seberat 67,5 ton tersebut segera dibongkar muat, dan diserahterimakan secara simbolis kepada otoritas setempat.

 

Adapun barang bantuan bantuan tersebut meliputi 19 item barang yang terdiri dari tenda pengungsi 5 set, tenda keluarga 230 set, terpal 1.000 pcs, matras 2.000 pcs, selimut 2.000 pcs, lampu penerangan 5 unit, makanan siap saji 2.000 pouch, paket sembako 1.000 pack, paket makanan tambahan balita 2.250 pack, paket makanan tambahan ibu hamil 2.250 pack, mie instan 1.000 box, jerigen lipat 1.000 pcs, toilet portable 10 unit, peralatan kebersihan 1.000 pack, pakaian wanita dewasa 500 set, pakaian laki-laki dewasa 500 set, kebutuhan wanita 500 set, pakaian anak 250 set, dan peralatan memasak 500 set.

 

Pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut surat permohonan bantuan kemanusiaan dari tiga negara sahabat yang diterima Kementerian Luar Negeri pada 10 September 2024 lalu. Suharyanto juga menegaskan Pemerintah Indonesia tidak ikut campur terkait politik dalam negeri Yaman dan semata-mata karena masyarakat Yaman menderita karena bencana.

 

“Kami tidak ikut campur terkait politik dalam negeri Yaman. Jadi kami datang kesini karena masyarakat Yaman menderita akibat bencana, kami membawa barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,”ujar Suharyanto.