Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja mengungkap fakta baru terkait persenjataan yang digunakan.
Pasukan Angkatan Darat Kerajaan Thailand (Royal Thai Army) dilaporkan berhasil menyita sejumlah peluru kendali atau rudal anti-tank (ATGM) dari tangan pasukan Kamboja.
Barang rampasan perang yang kini menjadi “trofi” tersebut diidentifikasi sebagai GAM-102LR, sebuah sistem rudal jarak jauh Generasi ke-5 buatan China.
Baca Juga: Laras Meriam Meledak, Tank VT-4 Buatan China Milik Thailand Hancur di Medan Tempur
Penemuan ini terjadi setelah pasukan Thailand berhasil merebut posisi pertahanan pasukan Kamboja di garis depan.
Dalam dokumentasi visual yang beredar, terlihat sejumlah tabung peluncur dan unit komando peluncuran (Command and Launch Units/CLU) tergeletak di area berbatu yang dikuasai tentara Thailand.
Spesifikasi Tempur GAM-102
Berdasarkan informasi teknis, ATGM GAM-102 bukanlah senjata sembarangan.
Rudal ini dirancang khusus dengan fokus pada peperangan anti-lapis baja dengan mobilitas tinggi (high mobility anti-armor warfare).
Sistem ini umumnya diintegrasikan pada kendaraan ringan 4×4 untuk mendukung penyebaran cepat (rapid deployment).
Baca Juga: Bendera Thailand Dicopot, Pasukan Kamboja Klaim Rebut Kembali Wilayah Beung Trakuon
Keunggulan utama senjata ini terletak pada kemampuan shoot-and-scoot atau tembak-lari, yang memungkinkan operator melakukan relokasi cepat sesaat setelah menembak guna menghindari serangan balasan artileri maupun pengawasan pesawat nirawak (UAV).
Ancaman Pasukan Mekanis
Dari sisi kapabilitas tempur, GAM-102 mengusung sistem pemandu modern yang dilengkapi sensor elektro-optik untuk operasi siang maupun malam hari.
Platformnya yang modular dinilai sangat efektif untuk strategi penyergapan bergerak (mobile ambush) dan operasi penyangkalan area (area denial) terhadap pasukan mekanis lawan.
Baca Juga: Saling Tuduh di Perbatasan, Candi Kuno Ta Krabey Hancur Lebur Akibat Gempuran Artileri
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kamboja maupun Beijing terkait keberadaan alutsista canggih tersebut di zona konflik aktif ini.
(Ra)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















