IHME mengidentifikasi tiga faktor risiko terbesar yang memicu kerusakan ginjal di hampir semua kelompok usia:
- Gula Darah Puasa Tinggi: Diabetes yang tidak terkontrol adalah musuh utama ginjal.
- Kegemukan (Obesitas): Berat badan berlebih memberikan beban ekstra pada ginjal.
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, mengganggu fungsinya.
Selain tiga faktor utama tersebut, studi ini juga menyoroti adanya tren gagal ginjal misterius (CKD of Unknown Etiology) yang tidak terkait dengan diabetes atau hipertensi.
Fenomena ini banyak ditemukan di Amerika Tengah, menyerang pekerja perkebunan yang mengalami dehidrasi kronis akibat paparan panas ekstrem sebuah indikasi bahwa perubahan iklim juga mulai berdampak pada kesehatan ginjal.
Masalah ini bukan hanya soal ginjal. Pada tahun 2023, disfungsi ginjal berkontribusi terhadap 11,5% kematian akibat penyakit jantung secara global.
Temuan ini menjadi pengingat kuat bahwa deteksi dini adalah kunci.
WHO telah menetapkan CKD sebagai penyakit tidak menular prioritas, setara dengan kanker dan diabetes.
Para peneliti menekankan pentingnya skrining rutin (seperti tes albuminuria) dan pemantauan faktor risiko, bahkan sebelum gejala apa pun muncul.
Baca Juga: Manfaat Minum Kopi dan Teh untuk Kesehatan: Kombinasi Efektif Cegah Kanker dan Tingkatkan Usia
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
