Faktakalbar.id, GARUT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan penuh untuk percepatan penanganan darurat dan pembangunan jembatan penghubung Desa Toblong Sukanegara di Kabupaten Garut.
Jembatan vital ini diketahui ambruk pada Selasa (11/11/2025) lalu.
Putusnya jembatan tersebut dipicu oleh hujan deras berintensitas tinggi yang menyebabkan debit Sungai Cikaengan meningkat tajam. Arus deras kemudian menggerus pondasi jembatan hingga ambruk total.
Baca Juga: Kawasan Masih Rawan, BNPB Siapkan Relokasi 28 Keluarga Korban Longsor Cilacap
Jembatan ini merupakan akses krusial bagi warga untuk aktivitas pendidikan, perekonomian, dan layanan kesehatan.
Akibat bencana ini, mobilitas ribuan warga terhambat, ratusan pelajar terancam tidak dapat bersekolah, dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat terhenti.
Sebagai respons awal, Pemerintah Desa bersama aparat setempat telah memasang garis pengaman. BPBD Kabupaten Garut juga menyiagakan tiga perahu karet untuk membantu perpindahan warga secara terbatas.
Menindaklanjuti arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, tim BNPB telah turun langsung ke lokasi pada Sabtu (15/11/2025).
Tim yang dipimpin oleh Plt. Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Kapusdalops), Kolonel TNI Hery Setiono, dan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, segera melakukan koordinasi lapangan.
Penanganan darurat akan difokuskan pada pembersihan material dan puing jembatan di aliran sungai.
Proses ini akan melibatkan personel gabungan dari BPBD Kabupaten Garut, TNI, Polri, Vertical Rescue, serta warga setempat dengan pendampingan para ahli konstruksi.
Selanjutnya, pembangunan jembatan penghubung Desa Toblong Sukanegara akan dilakukan secara paralel dalam bentuk jembatan gantung darurat.
Pembangunan ini didanai oleh anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten Garut sekitar Rp290 juta dan dirancang agar dapat difungsikan hingga 10 tahun.
BNPB turut memberikan dukungan pendanaan sekitar Rp250 juta untuk pekerjaan penguatan tebing sungai menggunakan bronjong, sebagai pelengkap kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Baca Juga: Update Bencana BNPB: Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Landa NTB, Jatim, Jabar, dan Malut
BNPB menegaskan bahwa fokus utama dari seluruh rangkaian upaya ini adalah keselamatan masyarakat dan pemulihan konektivitas.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















