Fokus utama kerja sama ini adalah pemanfaatan data. BP Taskin akan mengintegrasikan data kantong-kantong kemiskinan dari Data Terpadu Sosial Nasional (DTSN) dengan data potensi bencana milik BNPB.
Baca Juga: Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Kepala BNPB Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan
Pemetaan terpadu ini akan membantu kedua lembaga menentukan wilayah prioritas untuk intervensi bersama.
Selain data, BP Taskin juga akan mengembangkan skema investasi berdampak sosial (social impact investment) dan mendorong kolaborasi dengan filantropi serta sektor swasta untuk mendukung ketahanan ekonomi masyarakat terdampak bencana.
“Kami sudah mulai menerapkan pendekatan ini di beberapa wilayah, seperti di Cirebon, dengan mengonsolidasikan lahan pertanian, koperasi, dan rantai nilai industri pangan. Dengan BNPB, kami ingin membawa pendekatan serupa ke daerah-daerah rawan bencana agar masyarakat yang terdampak bisa pulih dan tumbuh lebih kuat,” tambah Budiman.
Sinergi ini diharapkan dapat memastikan program pengurangan risiko bencana berjalan beriringan dengan upaya pengentasan kemiskinan.
Tujuannya agar masyarakat terdampak tidak hanya pulih, tetapi juga memiliki ketahanan sosial dan ekonomi yang lebih baik di masa depan.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















