Faktakalbar.id, JAKARTA – Forum Aktivis Nusantara bersama alumni aktivis 98 tingkat nasional menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap semakin maraknya aktivitas tambang emas ilegal (PETI) di Kalimantan Barat.
Aktivitas ilegal ini dilaporkan terjadi di berbagai wilayah seperti Ketapang, Sanggau, Kapuas Hulu, Sekadau, Sintang, Melawi, Landak, Bengkayang, Singkawang, dan Sambas.
Mereka menegaskan bahwa PETI telah menimbulkan berbagai dampak serius, mulai dari jatuhnya korban jiwa hingga kerusakan lingkungan yang parah.
Ekosistem Sungai Kapuas sebagai kebanggaan masyarakat Kalbar disebut mengalami kehancuran akibat aktivitas tersebut.
Penyelundupan Emas Batangan dan Barang Impor Ilegal
Tidak hanya aktivitas tambang, Forum juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap maraknya penyelundupan emas batangan dari PETI dan berbagai barang ilegal dari luar negeri.
Barang-barang yang diselundupkan meliputi daging beku, rokok ilegal merek ERA tanpa cukai, bawang merah, bawang bombay, sayur mayur, hingga minuman keras asal Malaysia.
Meski laporan dari masyarakat dan lembaga pemantau sudah berulang kali disampaikan dan bahkan viral, aparat penegak hukum dinilai belum menunjukkan tindakan nyata.
“Jangan tutup mata di tengah jeritan rakyat Kalbar. Sudah saatnya para pemangku kebijakan berhenti ‘tidur nyenyak’ ketika lingkungan dan kehidupan masyarakat Kalimantan Barat tengah terancam,” tegas Ketua Forum Aktivis Nasional, Jumat (6/6/2025) dalam pernyataan resminya di Jakarta.
Baca Juga: Wabup Sanggau Geram, Desak Penghentian Tambang Emas Ilegal di Sungai Kapuas
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















