Kalbar Darurat Mafia Tambang

Pontianak Masuk 10 Besar Daya Saing Nasional 2024, Hanya Kalah Tipis dari Banjarmasin di Kalimantan

Tugu Digulis/Monumen Bambu Runcing. (Dok. Bintang Azhar/Faktakalbar.id)
Tugu Digulis/Monumen Bambu Runcing. (Dok. Bintang Azhar/Faktakalbar.id).

Namun, beberapa pilar seperti Infrastruktur (2,95) dan Dinamisme Bisnis (3,59) masih perlu perhatian khusus. “Ada pilar yang turun, tapi tidak signifikan. Yang naik justru drastis, terutama komponen pasar,” tambah Edi. Ia optimis Pontianak bisa masuk jajaran kota paling berdaya saing di Indonesia ke depannya.

IDSD 2024: Alat Strategis untuk Pembangunan Berbasis Bukti

Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN, Boediastoeti Ontowirjo, menjelaskan bahwa IDSD 2024 telah disempurnakan metodologinya agar lebih relevan dengan kebutuhan daerah. “Indikator kami selaraskan dengan RPJMN 2025-2029 dan prioritas nasional seperti hilirisasi industri, swasembada pangan, serta penciptaan lapangan kerja,” ungkapnya.

Mengacu pada Global Competitiveness Index (GCI) 2019 dari World Economic Forum (WEF), IDSD 2024 berfokus pada empat komponen utama: lingkungan penguat, sumber daya manusia, pasar, dan ekosistem inovasi. BRIN menegaskan indeks ini menjadi instrumen strategis untuk mendukung kebijakan pembangunan berbasis bukti (evidence-based policy).

Edi Rusdi Kamtono menjadikan IDSD 2024 sebagai salah satu acuan utama dalam merancang pembangunan kota. Dengan capaian ini, ia yakin Pontianak memiliki fondasi kuat untuk bersaing di tingkat nasional. “Ini adalah hasil kerja keras bersama, dan kami akan terus tingkatkan performa di semua pilar,” tutupnya.

Capaian Pontianak ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai salah satu kota paling kompetitif di Indonesia pada 2024. (RD)

Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id