“Penurunan ini mencerminkan efektivitas program yang telah dijalankan. Namun, inovasi kebijakan harus terus dilakukan agar dampaknya lebih luas dan berkelanjutan,” tegas Bahasan.
Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak pada tahun 2024 mencapai 82,22, masuk dalam kategori sangat tinggi. Indikator lainnya, seperti usia harapan hidup, pengeluaran per kapita, dan angka partisipasi pendidikan, juga menunjukkan tren positif.
“Peningkatan kualitas SDM adalah kunci pembangunan berkelanjutan. Pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat harus terus diperkuat,” lanjutnya.
Plt Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan (PPEP) BAPPERIDA Pontianak, Imansyah, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan menghasilkan rekomendasi konkret bagi penyusunan RKPD 2026, RKPD Perubahan 2025, dan RPJMD 2025-2029. Ketiga dokumen ini menjadi acuan kebijakan pembangunan Kota Pontianak.
Para narasumber yang hadir dalam FGD meliputi Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan Prof. Dr. Jamaliah, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Pontianak Dody Saputro, dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Abidin Abdul Haris.
“Hasil diskusi ini bukan hanya menjadi pedoman perencanaan, tetapi juga peta jalan mewujudkan visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak 2025-2029, yakni Pontianak Maju, Sejahtera, Berwawasan Lingkungan yang Humanis,” tutupnya. (RD)