Lebih lanjut, dirinya juga menambahkan bahwa ia memiliki pengalaman hidup dengan keberagaman yang begitu kental. Ia pernah bersekolah di lingkungan mayoritas non-muslim, yakni SMP PGK (Persatuan Guru Katolik) dan melanjutkan ke SMA Santo Paulus Pontianak.
“Tapi, S2 saya hukum dan ilmu pengetahuan Islam. Jadi saya paham. Makanya, saya dengan siapapun bisa berinteraksi. Saya ketika sudah ditetapkan sebagai gubernur, tidak ada cerita mana yang menang, yang mana kalah, karena saya Gubernur Kalbar. Saya harus bangun Kalbar. Harus buat perubahan supaya Kalbar sejajar dengan provinsi lain, bahkan bisa lebih hebat,” ujarnya. (mro)