Ketapang- Bupati Ketapang Martin Rantan meninjau persiapan lokasi Kegiatan Napak Tilas di Kecamatan Tumbang Titi, pada Rabu, (26/7). Adapun lokasi yang ditinjau yaitu Tugu Juang Tumbang Titi, Makam Uti Usman Pengancing dan Makam Tentemak Pengatapan.
Bupati dalam kegiatan tersebut didampingi Forkopimda Ketapang, Asisten Setda, Kepala OPD Terkait, Tim TP3D, Kabag Prokopim, Kabag Ekbang, Tokoh masyarakat dan lainnya. Bupati dalam sambutannya mengatakan pembangunan Tugu Juang ini untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan di Perang Kedang pada tahun 1814, perang tersebut pecah ketika Belanda berusaha masuk ke wilayah Kecamatan Tumbang Titi melalui Sungai Pawan.
“Masyarakat Kabupaten Ketapang saat itu, khususnya di Kecamatan Tumbang Titi, melakukan penolakan terhadap belasting (Belanda) atau pajak,” ujar Bupati.
Selain menjelaskan cerita perjuangan rakyat Ketapang, Bupati juga mengusul 3 Pejuang di Perang Kedang menjadi pahlawan daerah, yaitu Panglima Tentemak, Uti Usman dan Kanduruhan Bajir. “Pemerintah Kabupaten Ketapang memandang Perang Kedang ini penting, karena ini merupakan sebuah perjuangan masyarakat melawan Belanda,” tuturnya.
Bupati juga menjelaskan dalam pembangunan Tugu Juang ini, tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan tetapi menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) perusahan yang ada di wilayah Kecamatan Tumbang Titi.
“Mudah-mudahan dengan berdirinya tugu juang ini kita bisa membawa 3 pejuang ini diusulkan menjadi pahlawan daerah sehingga membuat kita kuat untuk menjadikan tumbang Titi ini sebagai kabupaten baru,” harap Bupati.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji dalam sambutannya sangat mendukung terbangunnya monumen Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi, dengan dibangunnya tugu ini dapat mengingatkan generasi selanjutnya akan perjuangan para pahlawan daerah.
“Saya ucapkan selamat kepada Bapak Bupati dan jajaran yang telah menginisiasi melalui CSR pembangunan monumen Tugu Juang ini. Kita harus menggali agar anak cucu kita tahu bahwa kita juga punya pejuang,” ucapnya.
Terkait dengan pengajuan pahlawan, Gubernur sependapat dan berharap ada kajian yang mendasar terkait gelar pahlawan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengundang para sejarawan dan melakukan riset-riset pendukung.
“Terkait pengusulan gelar pahlawan, karena mengajukan seorang pejuang hanya boleh 3 kali, jadi harus dikaji betul-betul,” saran Gubernur.
Gubernur juga yakin keinginan Bupati Ketapang untuk Kabupaten daerah otonomi baru bisa terwujud. Menurut Gubernur pemerintah harus bekerjasama dengan perusahan maupun pelaku usaha yang ada di daerah otonomi baru agar percepatan pembangunan dapat tercapai.
“Wilayah kita ini sangat luas hanya satu provinsi luasnya sepertiga pulau Jawa sedangkan diJawa ada 6 provinsi kemudian lebih 2500 Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, idealnya Kalbar ini ada 3 Provinsi kemudian dan ada kurang lebih 50 Kabupaten/Kota. Minimal tahap satu ini harus ada 25 Kabupaten/Kota, baru kita bisa cepat maju,” tutupnya.(rfk)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id