Kapolresta Pontianak Tabuh Genderang Perang Terhadap Mafia BBM Subsidi

"kapolresta-pontianak-perang-lawan-mafia-bbm-subsidi"
Kapolresta Pontianak, Suyono. Langkahnya memberantas mafia BBM bersubsidi mendapat dukungan dari berbagai pihak. (Dok. GG/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Kapolresta Pontianak, Suyono, menabuh genderang perang terhadap mafia yang menyalahgunakan distribusi dan niaga BBM bersubsidi, khususnya jenis solar.

Pengawasan ketat kini dilakukan di sejumlah SPBU di Kota Pontianak, di mana antrean truk yang menyedot solar bersubsidi dengan berbagai modus telah teridentifikasi.

Langkah tegas ini menjadi sorotan publik, terutama setelah keberhasilan pengungkapan kasus penyelundupan Pertalite menggunakan kapal tanker beberapa waktu lalu.

Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GN-PK) Kalimantan Barat, M.Rifal, menyatakan dukungannya dan berharap langkah tegas ini tidak berhenti sebagai gebrakan awal.

Mudah-mudahan ini bukan hanya sebatas hanya wacana atau hanya omongan Kapolresta saja,” ujarnya kepada media, Jumat, (8/8).

Menurut GN-PK, praktik penyelewengan solar bersubsidi bukanlah hal baru di Pontianak. Aktivitas antrean kendaraan di SPBU diduga kuat merupakan bagian dari skema penyaluran ilegal ke gudang-gudang penampungan, sebelum akhirnya dijual ke sektor industri maupun pengguna ilegal lainnya.

Baca Juga: Polresta Pontianak Disorot Soal Transparansi Barang Bukti Emas Ilegal

“Yang terjadi selama itu kan memang begitu. Jadi mereka mengantre, nanti dibawa ke gudang-gudang, mungkin penampungan sementara, baru dijual ke pihak yang ini, pihak pabrik atau pihak pengguna pekerjaan ilegal lainnya seperti tambang emas ilegal,” kata Rifal.

Ia menambahkan, distribusi ilegal semacam ini telah berlangsung lama dan sangat merugikan masyarakat umum yang berhak.

Rifal juga mengingatkan aparat penegak hukum agar tidak bersikap diskriminatif dalam penindakan. Menurutnya, banyak masyarakat menilai hukum hanya tegas terhadap pelaku kecil, namun abai pada aktor besar di balik permainan solar bersubsidi.

“Jangan masyarakat kecil ditangkap, tapi yang besar-besar, yang pemain cukong-cukong yang besar itu diberantas juga,” tegasnya.

Ia menyebut penegakan hukum harus berani menyentuh siapa pun, termasuk oknum yang memiliki beking kuat.

Sementara itu, Kapolresta Pontianak belum memberikan pernyataan resmi terbaru terkait upaya lanjutan penindakan. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa jajaran Polresta telah memperketat pengawasan distribusi BBM di SPBU yang dicurigai menjadi titik rawan.

Baca Juga: Kombes Pol Suyono Resmi Jabat Kapolresta Pontianak, Siap Lanjutkan Program Positif

GN-PK berharap langkah Kapolresta ini bukan sekadar untuk membangun citra di awal masa jabatannya.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id