Kalbar Darurat Mafia Tambang

Ini Kabar dari Tokoh Kemanusian Kalbar !

Kunjungan sahabat,warga dan anggota forum disaat perayaan Natal 925/12) lalu di markas FRKP ,Purnama 9 Jalan Purnama. (foto:ist)
*Bruder Stepanus Paiman.OFM.CAP : Pelayanan Kasih Total dan Eksistensi FRKP
Saat umat Kristiani merayakan perayaan Kelahiran Yesus Sang Juru Selamat (Natal) , Sang Tokoh Kemanusiaan Kalbar, Br.Stepanus Paiman.OFM.CAP ini justru sibuk melayani beberapa warga yang datang ke Sekretariat Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP) mereka di Purnama 9 dengan berbagai Soalnya, mulai soal tanah, KDRT, ribetnya birokrasi di instansi tertentu, sampai dengan yang meninggal
Syukuran perayaan Kelahiran Sang Juru Selamat ( misa malam Natal ) sempat diikutinya dengan khusuk di Gereja Paroki Keluarga Kudus Kota Baru didampingi beberapa pengurus forum yang beragama Katolik . Jam 23.45 Wib membagi waktu untuk melayat anggota FRKP WB Vespa Lovers di rumah duka St Michael .
Esok harinya Minggu (25/12) , setelah mengikuti misa Natal , langsung menerima tamu , rekan handai tolan , sahabat terutama warga wong cilik di Sekretariat Purnama 9 .
Warga silih berganti memberi ucapan Selamat Natal kepada si Plontos , yang biasa disebut juga bruder Preman ini hingga pukul 23.45 wib .
Esok harinya Senin (26/12), beliau masih melayani dengan membawa ambulans sendiri , dari rumah duka St Michael menuju pemakaman Kristen Okimene di Kakap,Kabupaten Kubu Raya.
Selesaikan acara keagamaan di pemakaman, sekitar pukul 13.15 wib bruder yang murah senyum ini dengan mengantar sendiri berangkat menuju desa Sasak, Kecamatan Galing Kabupaten Sambas.
Seperti tidak ada rasa lelah , tiba di rumah duka pukul 22.55 wib , ini disebabkan saat menuju Desa Sasak ( karena malam hari ) sempat bertanya pada sekumpulan anak muda , dan diarahkan pada sebuah jalan . Situasi jalan gelap dan jalan hanya pas untuk satu mobil dengan kondisi jalan yang berlubang. Kiri kanan jalan kebun sawit dengan terlihat beberapa pondok . Ternyata ujung jalan tersebut sungai dan terpaksa harus berjalan mundur untuk dapat keluar dari kondisi jalan yang tidak bisa untuk memutar arah .
Bruder yang senang dunia otomotif ini dapat keluar dari jalan tersebut dan saat ingin menemui para orang muda yang mengarahkannya untuk masuk , ternyata sudah kabur menghilang .
Esok harinya (27/12) , melayani pemakaman ibunda seorang saudara Kapusin hingga selesai proses pemakaman .Pukul 13.14 wib , pulang ke Pontianak , mengingat sudah ada warga Sekadau yang minta tolong untuk mengantarkan jenazah tanggal 28 Desember pagi. Baru sekitar pukul  18.40 wib tiba di sekretariat Purnama 9 Pontianak.
Saat awak media bertanya tentang giatnya dalam masa Natal tersebut kepadanya , dengan senyum khas nya beliau menjawab , bahwa untuk memberikan pelayanan kepada warga  itu tergantung pada hati setiap orang . “ Jika didalam hati kita sudah ada niat untuk membantu , tinggal laksanakan aja , jangan setengah-setengah . Apalagi seperti kami kaum berjubah yang sudah berjanji kepada Allah untuk melayani Allah lewat karya / giat kami untuk membantu sesama . Oleh karena itu , kita sebagai manusia jangan terlalu banyak obral janji( siapapun dia ) tapi mari kita berbuat dalam action nyata “.
Salah seorang suster ( yang tidak mau disebutkan namanya ) mengatakan bahwa klo bruder ini tak perlu diragukan lagi jiwa sosialnya . “ Asalkan beliau segar , tetap dibantunya warga yang perlu pertolongannya . Bahkan saya pernah ketemu beliau dalam kondisi batuk dan flu , tetap menyetir sendiri untuk menolong warga di Bengkayang . Saat saya tanya , mengapa tidak minta anggota lain bruder , untuk nyetir ?. Bliau menjawab bahwa kebetulan driver forum pulang kampung dan teman-tman lain yang bisa nyetir  , masih bekerja dan saya tidak mau merepotkannya “
Ibu Eva Chandra salah seorang warga Punggur , saat ditanya awak media ini tentang pelayanan Tokoh Kemanusiaan ini mengatakan bahwa bruder Step kalo sudah menolong orang , total tanpa memikirkan dirinya sendiri, luar biasa , seperti tak pernah capek . Semoga beliau tetap sehat dan dalam perlindungan Allah , sulit mencari orang seperti beliau ini , dimasa sekarang “, ungkapnya.
Sahabat lama Fakta Kalbar ini, Bruder Stepanus Paiman OFM.CAP kembali merilis dan menceritakan singkat kiprahnya mendirikan FRKP. Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak  didirikan pada tanggal 25 Januari 2006 , idenya dikungkap bahwa di Kalbar saat itu belum ada Karya Sosial yang bena-benar  murni gratis untuk membantu wong cilik .
Karya Kemanusiaan ini tidak hanya berkiprah di Kalbar , tetapi juga di Nasional , seperti gempa Padang Sumatera Barat , Tsunami di Sikakap Mentawai , Gunung Merapi, Kabanjahe di Sumatera Utara , Meletusnya gunung Merapi , Gempa Palu. Sedangkan kiprah kemanusian di Kalbar , seperti pembagian Sembako untuk warga yangg mengalami Covid di kabupaten / kota di Kalbar , meringankan beban warga akibat banjir di perhuluan , membantu rumah betang yang terbakar di Kapuas Hulu , pelayanan ambulans gratis untuk orang sakit , antar jenazah , bedah rumah , donor darah , pendampingan kasus hukum , penyelesaian kasus adat serta pembinaan terhadap anak dan remaja melalui olah raga bela diri Karate. (rfk)