Kalbar Darurat Mafia Tambang
Daerah  

Warga Keluhkan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Duplikasi Kapuas Cemari Lingkungan

Debu disaat panas dan becek licin disaat hujan kini dialami warga di Jalan Imam Bonjol, dekat kawasan proyek pembangunan jembatan duplikasi Kapuas 1 (foto: aweng)
Pontianak- Dilema kini dirasakan warga dan pedagang di sepanjang Jalan Imam Bonjol.Tumpahan material tanah dari pekerjaan pembangunan jembatan duplikasi Kapuas 1 mencemari lingkungan mereka.Sementara itu dambaan segera terwujudnya jembatan agar tidak menimbulkan kemacetan adalah niat seluruh warga Pontianak.
Pengangkutan material tanah serta aktifitas kendaraan berat yang keluar masuk di area proyek dan melintasi Jalan Imam Bonjol tak bisa terhindar dari tumpahan dan ceceran tanah disepanjang jalan.Parahnya lagi mendekati perempatan Garuda. Jika saat hujan, jalan menjadi becet dan licin.Namun disaat panas, debu sangat mencemari lingkungan sepanjang jalan.
Yang sangat berdampak dari persoalan ini adalah pedagang,khusunya pedagang kue dan rumah makan.Sejak dimulainya kegiatan pengangkutan tanah dan material proyek, kawasan mereka mendadak sepi pengunjung.Bahkan ada beberapa warung yang lebih memilih tutup karena tidak ada yang mau singgah membeli kue ataupun makanan ditempatnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad, usahanya di Jalan Imam Bonjol terancam gulung tikar jika keadaan pencemaran ini terus dibiarkan atau tidak dibersihkan secara teratur. “Saye pakai motor udah dua kali jatuh terjerembab gare-gare licir jalan nih,macam lewat jalan lumpur,” jelasnya.
Bahkan, seorang warga di media sosial,Firsyl mengkritisi pelaksana dan pengawas pekerjaan pembangunan jembatan. “Percuma jak ade Tim analisis Dampak.Seharusnya langsung disiram dengan air biar bersih jalan tersebut,” tulisnya.
Fakta Kalbar mencoba mengkonfirmasi ke Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, didapat jawaban kalau pihaknya sudah menyampaikan persoalan dan keluhan warga ke Balai Besar Jalan untuk segera membersihkan jalan kalau ada tanah yang tumpah atau berceceran, agar tidak kemudian mencemari lingkungan.
Sementara itu, melalui sumber Fakta Kalbar di Balai Besar Jalan Nasional untuk dimintai tanggapannya, hingga berita ini dibuat, belum merespon. (rfk)