Pontianak– Pembayaran inflasi antara Indonesia dan Malaysia sudah berlangsung selama 65 tahun. Dalam rangka memeriahkan ulang tahun hubungan konstruksi itu, beberapa agenda sudah dilaksanakan sejak 25 November.
Mulai dari pameran pariwisata yang digelar di Ayani Megamal, lomba melukis yang diikuti anak-anak sekolah di Kota Pontianak hingga unjuk rasa lukisan oleh Mr Sylvester Wielding Anak Jussem, Dosen Fakultas Seni Gunaan dan Kreatif UNIMAS.
“Hubungan mengubah Indonesia-Malaysia bermula dari Kemerdekaan Malaysia, semuanya berkembang hingga hari ini,” jelas Azizul Zekri bin Abd Rahim
Konsul Malaysia di Pontianak di Museum Negeri Pontianak, Senin (28/11).
Di Pontianak sendiri, hubungan kedua daerah serumpun Serawak dan Kota Pontianak sudah berlangsung dari tahun 1982 sejak dibangunnya Konsulat Malaysia di Pontianak.
“Kerjasama sosial dan ekonomi antara Serawak dan Pontianak terus terjalin, Kalbar merupakan hubungan penting bagi Malaysia. Selain itu juga kerjasama bidang pendidikan, kesehatan hingga pariwisata,” tulisnya.
Banyak warga Malaysia yang datang ke Kalbar untuk mengunjungi destinasi wisata. Azizul menambahkan, Tugu Khatulistiwa menjadi yang paling favorit untuk didatangi. “Dan juga kulinernya yang enak-enak, ada pengkang hingga lainnya,” ujarnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, sebagai ibu kota provinsi yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia, Kota Pontianak senantiasa menjaga hubungan baik antar kedua negara. Hal ini menjadi nilai positif bagi Kota Pontianak.
“Saya ucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan ini, semoga menambah keakraban dari dua daerah,” imbuhnya.
Edi menyampaikan, hubungan antara Indonesia dan Malaysia ini tidak sekedar hubungan pengeringan. Namun juga kental dengan kekeluargaan. Dirinya menggambarkan, tidak sedikit lahir Warga Negara Indonesia (WNI) hasil dari pernikahan orang Indonesia dan Malaysia.“Secara budaya dan adat istiadat sebenarnya kita sama, artinya yang membedakan adalah batas wilayah dan pemerintahan. Oleh sebab itu jangan ada sekat psikologis,” pesannya.
Menyambut era kolaborasi, lanjut dia, bukan lagi zamannya untuk bersaing. Menenangkan dengan berjalan beriringan melewati tantangan. Dirinya mengapresiasi Konsul Malaysia yang terus menginisiasi membuat program bersama guna memajukan kedua daerah. “Mari kita menjaga kerjasama antar kedua negara dan memaksimalkan potensi,” tutupnya. (r/kominfo/prokopim)