Tamparan Keras Bagi Kaum Gila Kerja: 5 Pesan Menohok dari Lagu Hindia “Karier Ini Tak Ada Artinya”

"Merasa lelah mengejar ambisi? Lagu Hindia 'Karier Ini Tak Ada Artinya' menyuarakan isi hati mereka yang terjebak hustle culture. Simak 5 poin representatif liriknya di sini."
Merasa lelah mengejar ambisi? Lagu Hindia 'Karier Ini Tak Ada Artinya' menyuarakan isi hati mereka yang terjebak hustle culture. Simak 5 poin representatif liriknya di sini. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Di tengah riuhnya budaya “hustle culture” yang menuntut kita untuk selalu produktif 24/7, Baskara Putra melalui moniker Hindia merilis sebuah lagu yang terdengar seperti sebuah pengakuan dosa sekaligus peringatan.

Lagu tersebut berjudul “Karier Ini Tak Ada Artinya”.

Bukan sekadar lagu pop biasa, trek ini menjadi “anthem” bagi mereka yang sedang mengalami krisis eksistensi di tengah puncak karier.

Lagu ini tidak menyuruh kita berhenti bekerja, namun mengajak kita berhenti sejenak untuk bertanya: “Untuk apa semua ini?”

Baca Juga: Daripada Banting Piring, Ini 4 Alasan Ilmiah Kenapa Makan Pedas Ampuh ‘Adempi’ Emosi

Jika Anda merasa lelah berlari mengejar target yang tidak ada habisnya, berikut adalah 5 poin representatif dari lagu tersebut yang mungkin mewakili perasaan Anda saat ini.

1. Paradoks Kesuksesan: Semakin Tinggi, Semakin Sepi

Salah satu poin paling kuat dalam lagu ini adalah gambaran tentang kekosongan di puncak kesuksesan.

Sering kali kita berpikir bahwa kebahagiaan ada di garis finis saat gaji naik, saat jabatan tinggi, atau saat nama kita dikenal.

Namun, Hindia menggambarkan realitas pahit bahwa pencapaian materi dan status sosial sering kali tidak berbanding lurus dengan kepuasan batin.

Justru, sering kali kesuksesan itu membawa keterasingan dan rasa hampa karena kita lupa menikmati prosesnya.

2. Kritik Terhadap Validasi Eksternal

Lagu ini menyoroti betapa melelahkannya hidup jika hanya didedikasikan untuk tepuk tangan orang lain.

Banyak dari kita bekerja keras bukan karena kita mencintai pekerjaan itu, tetapi karena takut dianggap gagal oleh lingkungan, keluarga, atau standar sosial.

“Karier Ini Tak Ada Artinya” mengingatkan bahwa pujian, penghargaan, dan “likes” di media sosial sifatnya hanya sementara.

Menggantungkan harga diri pada validasi orang lain adalah resep paling cepat menuju kehancuran mental.

3. Mengorbankan Waktu yang Tak Bisa Kembali

Ada pesan tersirat mengenai “biaya mahal” dari sebuah ambisi.

Sering kali, untuk mengejar karier, seseorang harus menukar waktu berharganya bersama keluarga, sahabat, atau pasangan.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id