“Harapan saya, JKSN dapat menjadi kekuatan yang dapat memperkaya ekosistem sosial dan keagamaan di Kalbar. Pesantren dengan tradisi keilmuannya dan keteladanan moralnya telah lama menjadi pondasi penting dalam membangun karakter bangsa,” ujar Krisantus.
Kedekatan Wagub dengan Pesantren
Meski berlatar belakang agama Katolik, Krisantus mengungkapkan kedekatan personalnya dengan dunia pesantren.
Ia mengaku turut mengasuh sebuah pondok pesantren dan memahami betul tantangan berat dalam mengelolanya, mulai dari aspek pendidikan hingga pembiayaan mandiri.
Oleh karena itu, Krisantus berkomitmen mendorong pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih layak kepada pesantren.
Menurutnya, kontribusi pesantren dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat besar, meskipun jumlah santri di Kalbar tidak sebanyak di Pulau Jawa.
Baca Juga: Gandeng Habib Syech dan Ribuan Santri, GN-PK Gelar Shalawat Akbar Lawan Korupsi
Tolak Narasi Perpecahan
Pada kesempatan itu, Krisantus juga menekankan bahwa Kalimantan Barat adalah rumah besar bagi semua golongan.
Ia menolak tegas segala bentuk narasi yang membedakan antara pendatang dan penduduk asli, serta tidak akan mentoleransi pihak manapun yang berpotensi memicu konflik.
Sementara itu, Ketua Umum JKSN, Asep Saifuddin Chalim, mengingatkan bahwa pesantren memiliki tanggung jawab sejarah untuk melahirkan pilar-pilar bangsa, mulai dari ulama, birokrat, hingga profesional yang berkualitas.
Senada dengan hal tersebut, Ketua JKSN Kalbar, Jasmin Harris, menyatakan kesiapan organisasinya untuk menjadi mitra strategis pemerintah yang transparan dan profesional dalam mengawal pembangunan daerah.
(ra)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
