Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Pernahkah Anda mengalami situasi ini: Pulang kerja larut malam, tubuh terasa remuk redam, dan mata sudah tinggal 5 watt.
Logikanya, begitu kepala menyentuh bantal, Anda akan langsung terlelap.
Namun kenyataannya?
Anda justru berbaring dengan mata terbelalak menatap langit-langit kamar.
Baca Juga: Sulit Tidur? Ini 4 Kartun Menyenangkan yang Bisa Menemani Insomnia Anda
Pikiran berputar kencang, dan kantuk yang tadi dirasakan tiba-tiba lenyap entah ke mana.
Dalam dunia medis, kondisi paradoks ini disebut sebagai overtiredness atau hyperarousal.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ternyata, ada mekanisme biologis rumit yang bekerja di belakangnya.
Berikut adalah penjelasan ilmiah mengapa kelelahan ekstrem justru menjadi musuh tidur nyenyak.
1. Ledakan Hormon Stres (Kortisol dan Adrenalin)
Ini adalah penyebab utamanya.
Tubuh manusia memiliki batas toleransi waktu terjaga.
Ketika Anda memaksakan diri untuk tetap bangun melewati jam tidur alami (sleep window), otak menginterpretasikan kelelahan ekstrem tersebut sebagai situasi darurat atau bahaya.
Sebagai respons pertahanan diri, otak memerintahkan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres, yaitu kortisol dan adrenalin.
Dampaknya: Hormon ini berfungsi memberikan energi tambahan agar Anda tetap waspada. Detak jantung meningkat, suhu tubuh naik, dan otak menjadi siaga penuh.
Inilah yang menyebabkan sensasi tired but wired (lelah tapi tegang).
Tubuh Anda lelah, tapi sistem kimiawi Anda sedang dalam mode “tempur”.
2. Kekacauan Ritme Sirkadian
Tubuh kita bekerja berdasarkan jam internal yang disebut ritme sirkadian.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















