-
Ritme Sirkadian Terganggu Siklus tidur dan bangun diatur oleh mekanisme alami tubuh yang disebut ritme sirkadian.
Apabila ritme ini terganggu, pola tidur bisa menjadi tidak teratur. Faktor yang dapat mengganggu Ritme Sirkadian Terganggu antara lain bekerja dengan sistem waktu sif, perjalanan dengan zona waktu berbeda, stres, atau efek obat-obatan tertentu. -
Tidur Siang yang Berlebihan Tidur siang memang bermanfaat baik bagi kesehatan, tetapi diperlukan strategi yang tepat.
Penelitian menunjukkan, tidur siang yang lama dapat menyebabkan tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur di malam hari. Tidur siang juga bisa membuat seseorang lebih sering terbangun. Untuk menyiasatinya, cobalah tidur siang selama 20–30 menit dan lakukan pada waktu yang sama setiap hari. -
Pikiran yang Mengganggu Memikirkan sesuatu dengan terus-menerus sebelum tidur bisa membuat perasaan tidak tenang.
Hal ini menyebabkan pikiran terganggu dan kesulitan tidur. Cara menenangkan pikiran sebelum tidur bisa dilakukan dengan mandi air hangat, menulis jurnal, membuat suasana kamar nyaman, atau menghindari gadget. -
Konsumsi Kafein Sebelum Tidur Mengonsumsi kafein sebelum tidur adalah salah satu Penyebab Sulit Tidur Padahal Capek yang paling umum. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 400 mg kafein enam jam atau kurang sebelum tidur dapat mengurangi kualitas tidur secara signifikan. Usahakan untuk tidak mengonsumsi kafein 4–6 jam sebelum tidur.
-
Main Gadget Sebelum Tidur Cahaya biru yang dipancarkan dari gadget seperti ponsel, tablet, laptop, dan layar TV menekan produksi melatonin di malam hari. Penekanan melatonin ini mengurangi rasa kantuk. Untuk mengatasinya, berhenti menggunakan perangkat dua jam sebelum tidur.
Gangguan Fisik dan Mental yang Mempengaruhi Tidur
Baca Juga: Atasi Susah Tidur dengan Mandi Gelap: Psikiater Jelaskan Manfaat Melatonin dan Redupkan Cahaya
Selain gaya hidup, kondisi medis tertentu juga bisa menjadi penyebab:
-
Gangguan Tidur Mata yang mengantuk dan tubuh lelah tetapi tidak bisa tidur dapat menjadi gejala dari gangguan tidur. Contohnya termasuk sleep apnea, yang membuat pernapasan berulang kali terhenti, atau restless legs syndrome (RLS), yaitu keinginan untuk terus menggerakkan kaki saat hendak tidur. Jika gejala sangat mengganggu, segera berkonsultasi dengan dokter.
-
Gangguan Mental Seseorang dengan gangguan mental, seperti cemas atau depresi, bisa mengalami susah tidur di malam hari. Hal ini bisa disebabkan oleh perasaan sedih, putus asa, atau gelisah. Peradangan, perubahan zat kimia otak, dan faktor genetik dapat memengaruhi hubungan antara tidur dan depresi. Jika gejala depresi dan sulit tidur tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter atau psikiater.
(*Drw)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















