Faktakalbar.id, NASIONAL – Penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang menghantam tiga provinsi sekaligus Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini difokuskan pada upaya menembus wilayah-wilayah yang terisolir total.
Rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan memaksa tim gabungan untuk mengubah strategi distribusi logistik menggunakan jalur udara dan laut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, usai menggelar rapat koordinasi di Medan, Minggu (30/11/2025) malam, menegaskan bahwa pengerahan alat transportasi taktis seperti helikopter, pesawat, dan kapal laut menjadi prioritas utama saat ini.
Langkah ini diambil untuk memastikan bantuan pangan dan medis bisa menjangkau warga yang terjebak di desa-desa yang akses daratnya terputus.
Baca Juga: BNPB Kebut Pencarian Korban Hilang, Total 303 Orang Meninggal di Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Fokus utama adalah masuk ke wilayah-wilayah yang terisolir. Karena jalur darat tidak bisa ditembus, maka kita kerahkan bantuan logistik melalui jalur udara dan perairan,” ujar Sigit.
Operasi kemanusiaan ini melibatkan pengerahan personel dan sarana prasarana (sarpras) lintas wilayah, mulai dari tingkat Mabes hingga Polda di tiga provinsi terdampak.
Pengerahan armada udara dinilai krusial mengingat banyaknya titik longsor yang menutup jalan nasional maupun jalan kabupaten, yang menghambat laju truk pembawa bantuan.
Selain mengirimkan logistik, armada tersebut juga disiagakan untuk evakuasi medis darurat bagi korban yang membutuhkan penanganan lebih lanjut namun terkendala akses.
Koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk memetakan titik-titik koordinat desa yang hingga kini belum tersentuh bantuan akibat medan yang berat.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















