Faktakalbar.id, LANDAK – Warga di Desa Galar, Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak, menyuarakan protes keras terhadap maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah mereka.
Kegiatan ilegal yang beroperasi di sepanjang Sungai Sarape ini dilaporkan telah berlangsung hampir tiga minggu dan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang serius.
Baca Juga: Polsek Meliau Temukan Lokasi PETI Kosong di Sungai Kembayau, Peralatan Dimusnahkan
Keresahan warga ini memuncak setelah melihat kondisi sungai yang semakin memprihatinkan. Protes ini didasari oleh bukti nyata yang dikumpulkan warga, termasuk rekaman video yang beredar di media sosial pada Kamis, (13/11/2025).
Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana air Sungai Sarape yang sebelumnya jernih, kini telah berubah menjadi keruh, pekat, dan tercemar limbah lumpur.
Padahal, sungai tersebut selama ini menjadi andalan utama warga sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Akibat pencemaran ini, air sungai kini dinilai sudah tidak layak lagi untuk digunakan.
Dampak kerusakan ini tidak hanya berhenti pada krisis air bersih. Sektor pertanian di Desa Galar kini mulai merasakan akibat langsung dari aktivitas ilegal tersebut.
Lumpur sisa penambangan dilaporkan telah menyumbat saluran-saluran irigasi yang mengairi sawah-sawah petani. Kualitas air yang menurun drastis juga berdampak buruk pada tanaman padi.
Situasi ini membuat para petani di Desa Galar sangat khawatir dan kini menghadapi ancaman serius gagal panen.
Menghadapi kondisi ini, warga Desa Galar menuntut tindakan cepat dari pihak berwenang.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
