Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Bagi sebagian orang, hujan di kota adalah sumber kemacetan atau genangan.
Namun bagi yang lain, hujan yang turun di tengah hutan beton adalah sebuah “sihir”.
Ada sesuatu yang tak terlukiskan saat rintik air bertemu dengan aspal dan kaca-kaca gedung.
Suara klakson yang biasanya riuh mendadak terasa teredam, tergantikan oleh melodi rintik hujan.
Tiba-tiba, kota yang sibuk dan individualistis terasa lebih puitis dan intim.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kalbar Hari Ini: Hujan Guyur Sejumlah Wilayah Mulai dari Siang Hingga Dini Hari
Ini bukan sekadar imajinasi; ada alasan psikologis dan sensorik mengapa hujan di perkotaan terasa begitu romantis.
Berikut adalah 4 alasan yang mengubah cara kita memandang hari yang basah di kota.
1. Transformasi Visual: Kota Menjadi Lukisan
Hujan adalah kuas yang mengubah pemandangan kota secara drastis.
Aspal yang abu-abu dan kusam tiba-tiba berubah menjadi cermin hitam yang mengilap, memantulkan pendar lampu neon, lampu lalu lintas, dan lampu kendaraan.
Pemandangan yang tadinya biasa saja, kini menjadi “blur” sinematik.
Melihat tetesan air berlomba di kaca jendela kafe atau mobil, dengan dunia luar yang sibuk tampak buram, menciptakan sebuah potret impresionis yang indah dan sedikit melankolis.
2. Kontras Suasana: Kehangatan di Tengah Dingin
Romantisme seringkali lahir dari kontras.
Hujan membawa hawa dingin dan basah ke luar, yang secara psikologis membuat kita lebih menghargai kehangatan dan kenyamanan di dalam ruangan.
Entah itu berada di balik selimut di kamar, duduk di dalam mobil yang hangat, atau menyeruput kopi panas di kafe favorit.
Suara rintik hujan di atap atau jendela justru memperkuat rasa aman dan nyaman.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















