4 Alasan Kenapa Anda Sangat Mengantuk Setelah Minum Obat

"Merasa sangat mengantuk setelah minum obat? Ini adalah efek samping yang umum. Pahami 4 alasan utamanya, mulai dari kerja antihistamin hingga respons tubuh Anda."
Merasa sangat mengantuk setelah minum obat? Ini adalah efek samping yang umum. Pahami 4 alasan utamanya, mulai dari kerja antihistamin hingga respons tubuh Anda. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Pernahkah Anda minum obat flu atau alergi, dan dalam satu jam kemudian, mata terasa sangat berat dan Anda sulit sekali menahan kantuk? Tenang, Anda tidak sendirian.

Rasa mengantuk adalah salah satu efek samping yang paling umum dari banyak jenis obat.

Kondisi ini bukan sekadar sugesti.

Ada alasan ilmiah yang jelas mengapa tubuh Anda merespons obat dengan rasa kantuk yang kuat.

Baca Juga: Sulit Tidur? Ini 4 Kartun Menyenangkan yang Bisa Menemani Insomnia Anda

Berikut adalah 4 alasan utama mengapa Anda merasa sangat mengantuk setelah minum obat.

1. Peran Utama Antihistamin

Ini adalah “biang keladi” paling umum, terutama pada obat-obat yang dijual bebas untuk flu, batuk, pilek, dan alergi.

Obat-obat ini mengandung antihistamin generasi pertama (seperti CTM atau Difenhidramin).

Histamin adalah zat kimia di otak yang salah satu fungsi utamanya adalah membuat kita tetap terjaga dan waspada.

Antihistamin generasi pertama ini dirancang untuk memblokir histamin penyebab alergi (gatal, bersin), tetapi obat ini juga bisa menembus sawar darah otak (lapisan pelindung otak).

Akibatnya, histamin di otak yang bertugas untuk “membangunkan” kita ikut terblokir. Hasilnya? Rasa kantuk yang hebat.

Catatan: Inilah mengapa sekarang banyak obat alergi baru yang berlabel “non-drowsy” (tidak menyebabkan kantuk).

Obat-obat ini (antihistamin generasi kedua) dirancang agar tidak mudah menembus sawar darah otak.

2. Obat yang Bekerja Menekan Sistem Saraf Pusat

Beberapa obat memang dirancang khusus untuk memperlambat aktivitas otak.

Obat-obatan ini disebut sebagai depresan Sistem Saraf Pusat (SSP).

Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter (pembawa pesan kimiawi) yang disebut GABA.

GABA memiliki efek menenangkan dan menghambat aktivitas saraf, sehingga membuat Anda rileks dan mengantuk.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id