Faktakalbar.id, NASIONAL – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan situasi dan penanganan bencana di Tanah Air yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Laporan ini menghimpun data hingga Kamis (6/11) pukul 07.00 WIB.
Berbagai bencana hidrometeorologi, mulai dari angin puting beliung, banjir, hingga kekeringan, tercatat di sejumlah provinsi.
Baca Juga: Update Bencana BNPB: Angin Kencang dan Banjir Landa 5 Wilayah, Kesiapsiagaan Ditingkatkan
Angin Puting Beliung di Sumbawa, NTB
Salah satu kejadian yang tercatat adalah peristiwa angin puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (2/11).
Kejadian ini dipicu oleh hujan intensitas tinggi disertai angin kencang di Desa Berora, Kecamatan Lopok.
Berdasarkan data sementara, sebanyak kurang lebih 185 jiwa terdampak. Angin kencang mengakibatkan kerusakan pada sekitar 55 unit rumah kategori rusak ringan dan satu unit fasilitas pendidikan. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
BPBD Kabupaten Sumbawa telah menyalurkan bantuan logistik dan melakukan asesmen cepat. Hingga Kamis (6/11), kondisi di lapangan dilaporkan telah berangsur kondusif.
Banjir di Barito Utara, Kalteng
Di Kalimantan Tengah, hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir di Kabupaten Barito Utara pada Selasa (4/11) pukul 17.03 WIB. Banjir melanda Desa Parang Kampeng, Kecamatan Teweh Tengah, akibat luapan air ke pemukiman warga.
Akibat peristiwa ini, sebanyak kurang lebih 28 kepala keluarga terdampak, dengan 28 unit rumah terendam. BPBD Kabupaten Barito Utara segera berkoordinasi dengan aparat desa untuk melakukan pendataan.
Hingga kini, kondisi banjir di Desa Parang Kampeng dilaporkan telah surut sepenuhnya.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi Dominasi Awal November: Banjir di Jabar, Angin Kencang di Jateng & DIY
Cuaca Ekstrem di Ciamis, Jawa Barat
Cuaca ekstrem serupa terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Rabu (5/11) pukul 13.14 WIB.
Hujan intensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang yang menimpa bangunan dan menutup akses jalan di Kecamatan Sindangkasih.
Data sementara mencatat 189 kepala keluarga (636 jiwa) terdampak, dengan 9 kepala keluarga (33 jiwa) harus mengungsi.
Kerusakan material mencakup 169 unit rumah (tujuh rusak berat, 22 rusak sedang, dan 45 rusak ringan) serta fasilitas publik.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















