Mengupas A400M: Pesawat Angkut ‘Penjembatan’ C-130 dan C-17 Milik TNI AU

Pesawat angkut militer terbaru Airbus A400M (A-4001) milik TNI AU disambut dengan water salute di Lanud Halim Perdanakusuma. (Dok. Hafit Irawan)
Pesawat angkut militer terbaru Airbus A400M (A-4001) milik TNI AU disambut dengan water salute di Lanud Halim Perdanakusuma. (Dok. Hafit Irawan)

Keunggulan utamanya terletak pada fleksibilitas operasional.

A400M dapat lepas landas dan mendarat di landasan pacu pendek dan tidak beraspal, didukung roda pendaratan 12 roda.

Baca Juga: Menhan Sjafrie Beri Sinyal Kuat, Jet Tempur J-10C Buatan China Segera Mengudara di Jakarta

Pesawat ini juga dirancang untuk beroperasi di area berisiko tinggi dengan fitur pertahanan seperti kokpit lapis baja, kaca anti peluru, kemampuan terbang rendah 150 kaki di atas tanah, serta sistem penyebar flares dan chaff untuk menghindari ancaman.

Selain misi angkut, A400M dapat berfungsi ganda sebagai kapal tanker pengisian bahan bakar di udara (tanker) atau penerima (receiver), dengan kapasitas bahan bakar 51 ton.

Dibandingkan dengan C-17 yang mampu membawa 77 ton, A400M menawarkan fleksibilitas operasional yang lebih besar di medan terjal.

Sementara itu, A400M menyediakan kemampuan transportasi logistik strategis yang lebih unggul dibandingkan C-130J, yang tetap diandalkan untuk misi taktis di medan sempit.

Sejak beroperasi pada 2013, A400M telah terbukti dalam berbagai misi global, termasuk evakuasi Kabul pada 2021.

Kehadiran A400M di Indonesia memberikan TNI AU peningkatan signifikan dalam mobilitas, respons bencana, dan jangkauan strategis.

(ra)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id