Faktakalbar.id, KALIMANTAN BARAT – Gurita politik yang dibangun oleh Ria Norsan, Gubernur terpilih Kalimantan Barat (periode 2025–2030), telah menjadi rahasia umum. Jaringan ini melibatkan istri, anak, ipar, hingga besan, tersebar melintasi berbagai partai politik dan menduduki posisi strategis, mulai dari bupati, anggota dewan, hingga ketua partai politik di Kalbar.
Ria Norsan meniti karier politiknya dari seorang pengusaha jasa konstruksi (kontraktor) yang sukses. Ia kemudian terpilih menjadi Bupati Mempawah selama dua periode (2009–2014 dan 2014–2018), dilanjutkan sebagai Wakil Gubernur Kalbar (2018–2023), hingga puncaknya terpilih sebagai Gubernur Kalbar (2025–2030).
Norsan, yang sebelumnya dikenal sebagai politikus senior Partai Golkar, pernah menjabat Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Golkar Kalbar. Ia kemudian dicopot dari jabatannya karena memutuskan maju di Pilgub tanpa melalui rekomendasi partai yang membesarkannya. Ia lantas berpindah ke Partai Gerindra dan resmi menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) pada 28 April 2025 lalu.
Pada Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat 2024, Norsan berhasil memenangkan pemilihan bersama wakilnya, Krisantus Kurniawan, yang diusung gabungan tiga partai politik: PDI-P, Partai Hanura, dan PPP.
Jaringan Keluarga di Eksekutif dan Legislatif
Jaringan ini semakin kuat di berbagai lembaga. Istri Ria Norsan, Erlina, saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Mempawah (periode 2019–2024 dan 2025–2030), menggantikan posisi yang ditinggalkan suaminya.
Anak pertama Ria Norsan, Arief Renaldi, dikenal sebagai politikus muda dari Partai Golkar dan kini menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar untuk periode kedua.
Dari pihak keluarga Norsan sendiri, adik kandungnya, Ria Mulyadi, juga merupakan politikus Partai Golkar. Ia sempat menjabat Ketua DPRD Kabupaten Mempawah (2019–2024) dan saat ini masih menjadi anggota DPRD Kabupaten Mempawah.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
