Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Bagi sebagian orang, tidur terbalik terjaga sepanjang malam dan tidur sepanjang pagi hingga siang terasa seperti solusi.
Entah karena tuntutan pekerjaan shift malam, deadline proyek, atau sekadar kebiasaan scrolling media sosial.
Muncul anggapan, “Yang penting total durasi tidur 8 jam tercukupi.”
Sayangnya, tubuh kita tidak beroperasi sesederhana itu.
Baca Juga: Bukan Sekadar Begadang, Ini 7 Strategi Jitu Taklukkan Stres dan Drama Skripsi
Kualitas tidur tidak hanya soal kuantitas (berapa lama), tapi juga soal kualitas dan waktu (kapan).
Mengganti tidur malam dengan tidur pagi secara konsisten adalah “berperang” melawan jam biologis tubuh Anda.
Ini bukan sekadar membuat Anda lelah, tapi juga menyimpan 4 bahaya jangka panjang yang serius.
1. Merusak Total Ritme Sirkadian (Jam Biologis)
Ini adalah akar dari semua masalah.
Tubuh manusia memiliki “master clock” yang disebut Ritme Sirkadian.
Jam internal 24 jam ini mengatur segalanya, mulai dari kapan kita merasa lapar, kapan kita melepaskan hormon, hingga kapan suhu tubuh kita naik dan turun.
Ritme ini disetel terutama oleh paparan cahaya.
Saat mata mendeteksi kegelapan di malam hari, tubuh memproduksi melatonin (hormon tidur). Saat pagi hari terpapar cahaya, tubuh memproduksi kortisol (hormon stres/bangun).
Saat Anda tidur di pagi hari, Anda memaksa tubuh melawan kodratnya.
Anda tidur saat kortisol sedang tinggi (memaksa Anda bangun) dan terjaga saat melatonin seharusnya tinggi (memaksa Anda tidur).
Ini menciptakan kekacauan hormonal internal yang berdampak pada seluruh sistem tubuh.
2. Kualitas Tidur yang Sangat Buruk (Tidak Nyenyak)
Tidur selama 8 jam di pagi hari tidak akan pernah sama kualitasnya dengan 8 jam di malam hari.
Tidur di siang hari cenderung lebih ringan, mudah terputus, dan tidak restoratif.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















