Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Gelombang protes massal bertajuk “No Kings” menyapu Amerika Serikat pada Sabtu, (18/10/2025), menyatukan hampir tujuh juta orang dalam sebuah lautan manusia yang membentang di lebih dari 2.700 lokasi.
Gerakan ini menjadi wadah bagi beragam kelompok masyarakat yang muak dengan berbagai kebijakan kontroversial di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Alih-alih menjadi protes tunggal, aksi “No Kings” justru merefleksikan spektrum kekecewaan yang luas.
Di Chicago, ribuan demonstran menyoroti isu imigrasi yang represif dan ancaman pemotongan program kesehatan Medicaid.
Baca Juga: Kebijakan ‘Perang Narkoba’ Trump di Karibia Tuai Polemik, 29 Orang Tewas
Bendera Meksiko dan bendera pelangi berkibar di antara spanduk protes, menunjukkan solidaritas lintas komunitas.
Sementara itu di Washington D.C., jantung pemerintahan federal, para pegawai negeri yang terdampak shutdown (penutupan pemerintah) turun ke jalan.
Mereka tidak hanya memprotes hilangnya gaji, tetapi juga menuntut stabilitas dan politik yang lebih beradab dari para pemimpin negara.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















