Pihaknya harus bekerja sama tidak hanya dengan OPD terkait di kota, tetapi juga dengan pihak di luar wilayah administratifnya.
“Kami langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Serdang Bedagai sebagai lokasi jebolnya tanggul. Selain itu, kami juga berkomunikasi intensif dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera II serta operator bendungan untuk memantau pergerakan debit air dari hulu,” ujar seorang pejabat BPBD.
Koordinasi ini sangat krusial untuk mengantisipasi potensi banjir susulan dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di hilir sungai.
Baca Juga: Update Bencana Terkini di Indonesia: Banjir, Angin Kencang, dan Karhutla Melanda Sejumlah Wilayah
Upaya ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antar-daerah dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi.
BPBD terus melakukan asesmen dan memastikan kebutuhan mendesak warga terpenuhi.
Hingga Minggu malam, kondisi air di Sungai Bahilang dilaporkan masih tinggi, menjadi sinyal bahwa ancaman tanggul jebol di Tebing Tinggi dan dampaknya masih perlu diwaspadai.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















