Sepeda motor jenis Honda Scoopy dengan nomor polisi KB 2863 GAC itu diperkirakan hilang dalam rentang waktu antara pukul 22.00 hingga 06.00 WIB.
“Terakhir kali saya lihat motor masih terparkir saat keluar membeli minum. Paginya sudah tidak ada. Kami rugi sekitar Rp25 juta,” ujar Indro saat ditemui pada Jumat (10/10/2025).
Indro mengaku sangat kecewa dengan pengelola parkir, sebab meskipun pengunjung diwajibkan membayar, tidak ada jaminan keamanan yang memadai seperti penjagaan ketat maupun CCTV.
“Kami kecewa karena rumah sakit tidak ada CCTV, padahal pengunjung disuruh parkir di halaman rumah sakit. Kami juga bayar parkir, tapi motor bisa hilang begitu saja,” keluhnya.
Ia menegaskan bahwa pihak RSUD dr. Agoesdjam Ketapang seharusnya bertanggung jawab atas insiden ini.
Kasus tersebut juga telah dilaporkan secara resmi ke Polres Ketapang dan korban berharap polisi dapat segera mengungkap pelaku.
Baca Juga: Tutup PSBD XI, Bupati Ketapang Soroti Dampak Ekonomi dan Rencana Festival Lintas Etnis
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang, Akia, menyatakan bahwa pengelolaan parkir di lingkungan rumah sakit tersebut bukan merupakan wewenang pihaknya.
“Parkir di RSUD Agoesdjam dikelola langsung oleh pihak rumah sakit,” ujar Akia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSUD dr. Agoesdjam Ketapang belum memberikan keterangan resmi terkait insiden pencurian yang menimpa keluarga pasien tersebut.
(ra)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
