Update Insiden Musala Al Khoziny: 11 Jenazah Kembali Ditemukan, Total Korban Tewas Jadi 25 Orang

Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban insiden ambruknya musala Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10) malam. Jumlah korban yang meninggal dunia menjadi 25 setelah ada penambahan temuan sebanyak 11 jenazah pada hari ini.
Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban insiden ambruknya musala Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10) malam. Jumlah korban yang meninggal dunia menjadi 25 setelah ada penambahan temuan sebanyak 11 jenazah. Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, SIDOARJO – Memasuki hari keenam pasca-tragedi, tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan sebelas jenazah tambahan dari reruntuhan bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (4/10/2025).

Penemuan signifikan ini menambah jumlah korban meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 14 Orang, 49 Santri Masih Dicari

Hingga Sabtu malam pukul 23.37 WIB, total temuan jenazah pada hari keenam mencapai sebelas orang ditambah satu potongan tubuh manusia.

Seluruh temuan ini berpusat di satu lokasi, yakni sektor A4. Proses evakuasi berlangsung sepanjang hari, dimulai dari penemuan korban pertama pada pukul 14.35 WIB hingga korban kesebelas yang berhasil dievakuasi pada pukul 23.30 WIB.

Seluruh jenazah dan satu bagian tubuh yang ditemukan segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Surabaya untuk menjalani proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Rincian Penemuan dan Proses Identifikasi

Tim SAR gabungan terus bekerja tanpa lelah untuk mencari korban yang masih tertimbun.

Pihak berwenang memberikan keterangan resmi mengenai status korban yang ditemukan.

“Hasil penemuan kesebelas jenazah itu sekaligus menambah jumlah korban meninggal dunia sebanyak 25 orang. Sedangkan satu bagian tubuh yang tidak utuh itu belum dihitung sebagai penambahan jumlah korban meninggal dunia, sebagaimana menurut standar prosedur oleh tim Disaster Victim Identification (DVI),” jelas BNPB dalam pernyataan resminya.

Proses identifikasi oleh tim DVI menjadi krusial untuk memastikan keabsahan data korban.

Baca Juga: Korban Tewas Gedung Ponpes Sidoarjo Ambruk Bertambah Jadi 7 Orang

Prosedur ini tidak hanya penting untuk akurasi data, tetapi juga untuk memberikan kepastian hukum dan menjaga martabat korban.

“Sesuai mandat hukum yang berlaku, penetapan identifikasi seluruh korban meninggal dunia harus melalui proses DVI agar dapat dipastikan secara sah, sekaligus menjaga martabat korban dan memberikan kepastian bagi keluarga. Proses ini juga penting untuk menghindari kesalahan administrasi maupun hukum, termasuk dalam penyerahan jenazah, pencatatan resmi, serta pemberian hak-hak keluarga seperti santunan atau bantuan pemerintah.” tulis BNPB.

Berdasarkan data terbaru, total korban yang berhasil dievakuasi dari lokasi Insiden Musala Al Khoziny mencapai 129 orang.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id