Studi: 44% Pengidap Diabetes Tidak Terdiagnosis, Gen Z Paling Rentan

Waspada! 44% Pengidap Diabetes Tidak Menyadari
Ilustrasi diabetes. (Dok. Faktakalbar.id)

Menurut Stafford, seseorang bisa hidup dengan kadar glukosa tinggi selama bertahun-tahun.

Hal itu bisa terjadi sampai tiba-tiba muncul komplikasi serius. Mendiagnosis diabetes sejak dini sangat penting.

Dr. Rita Kalyani, kepala ilmiah dan medis American Diabetes Association, menekankan hal ini. Diagnosis dini memungkinkan penanganan yang tepat waktu.

Baca Juga: Trik Menyimpan Sayuran Tanpa Kulkas agar Tetap Segar

Tujuannya untuk mencegah atau menunda komplikasi jangka panjang. Komplikasi itu antara lain penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf, dan kehilangan penglihatan.

Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai dan Tantangan Pengobatan

Dr. Kalyani menyebut beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai:

  • Peningkatan rasa haus atau lapar.
  • Sering buang air kecil.
  • Penglihatan kabur.
  • Penurunan berat badan yang tidak terduga.
  • Kelelahan.

Namun, pada tahap awal, banyak pengidap diabetes tidak menunjukkan gejala. Ini menyoroti pentingnya skrining dan diagnosis.

Menurut studi 2018, sekitar sepertiga orang dewasa didiagnosis lebih lambat dari gejala awal.

Baca Juga: Manfaat Uap Nasi untuk Wajah: Mitos atau Fakta? Cara Glowing Alami yang Benar

Secara global, pada 2023, hanya 40 persen pengidap diabetes yang diobati mendapatkan hasil optimal.

Kondisi ini mengejutkan, padahal pengobatan seperti insulin dan Metformin sudah tersedia. Pengidap diabetes juga sering memiliki masalah kesehatan lain.

Contohnya hipertensi atau penyakit ginjal kronis. Kondisi ini dapat membuat pengobatan menjadi rumit.

(*Drw)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id