Namun, kondisi yang semakin memburuk akibat gas air mata memaksa mereka memindahkan korban ke ambulans.
“Tadi sempat ditolong, tapi akhirnya pada tidak kuat karena gas air mata. Akhirnya dirawat petugas ambulannya,” terang Ari.
Insiden ini cepat menjadi sorotan setelah sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @driverandalan05 menjadi viral, memperlihatkan detik-detik penyelamatan korban.
Malam harinya, sekitar pukul 21.35 WIB, insiden serupa menimpa seorang jurnalis dari media mahasiswa Infopabelan.
Baca Juga: Mahasiswa Untan Diduga Terkena Peluru Karet Saat Aksi di Pontianak, Alami Luka Kepala
Sebuah video berdurasi 30 detik yang beredar luas menunjukkan reporter tersebut sedang menerima perawatan medis dengan luka menghitam di dahi.
Seorang petugas medis dalam video terdengar menenangkan korban, “Tenang, tenang.”
Akun Instagram @sapawarga.id yang turut mengunggah video tersebut menuliskan, “Syukur nyawa korban masih selamat. Diduga tembakan tersebut memakai peluru karet.”
Spekulasi mengenai jenis proyektil yang digunakan juga muncul di media sosial X. Seorang pengguna, @/RWWReborn, mencuitkan analisisnya.
“TEMBAKAN LANGSUNG KE KEPALA, ini sepertinya peluru karet atau jenis lain yang bersifat less-lethal, bukan NON-LETHAL, jadi tetap bisa membunuh dan jelas bahaya,” cuitnya.
Kecurigaan publik semakin dalam setelah beredar rekaman dari perangkat Handy Talkie (HT) yang diduga milik aparat.
Dalam rekaman tersebut, terdengar sebuah instruksi yang memerintahkan penembakan diarahkan ke atas kepala.
“Kasih tau anggota, nembakkannya pas ke atas kepala,” ucap suara dalam rekaman itu, yang kemudian dilanjutkan dengan perintah lain, “Dan ingat sudah malam, ikatan satuan jangan hancur.”
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait rentetan insiden dalam aksi demo Solo ricuh tersebut.
Baca Juga: 43 Demonstran Ditangkap di Surabaya, YLBHI: Mayoritas Masih di Bawah Umur
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id













